5°07'40.9"S 119°29'11.0"E

fkm@unhas.ac.id

Arbi Ahmadi, Ketua Umum Himapid FKM Unhas, Berhasil Ikuti Program Pelatihan Caraka TB Institute di Bogor

Arbi Ahmadi, seorang mahasiswa berprestasi sekaligus Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (Himapid FKM Unhas), baru saja mencapai pencapaian luar biasa. Ia berhasil terpilih sebagai salah satu dari 20 peserta terbaik yang diundang untuk mengikuti Pelatihan Caraka TB Institute (CTI), sebuah program pelatihan bergengsi yang diinisiasi oleh STOP TB Partnership Indonesia. Program ini akan berlangsung dari tanggal 16 hingga 20 September 2024, bertempat di Leuweung Gledegan Ecoledge yang terletak di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sebuah lokasi yang dikenal dengan suasana alamnya yang menenangkan dan kondusif untuk pelatihan intensif. Pelatihan CTI ini dirancang dengan tujuan utama untuk meningkatkan pemahaman para peserta tentang tuberkulosis (TB), sebuah penyakit menular yang masih menjadi masalah besar di bidang kesehatan masyarakat, terutama di Indonesia. Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk mengasah keterampilan para peserta dalam melakukan penanganan dan pencegahan penyebaran penyakit TB. Mengingat tuberkulosis masih menjadi salah satu penyakit yang menelan banyak korban di Indonesia, pelatihan ini sangat relevan dan penting bagi upaya kesehatan masyarakat, khususnya dalam meningkatkan kesadaran serta keterampilan praktis dalam menangani penyakit ini. Arbi sendiri harus melalui proses seleksi yang sangat kompetitif sebelum akhirnya terpilih untuk berpartisipasi dalam pelatihan ini. Seleksi yang diadakan oleh STOP TB Partnership Indonesia memastikan bahwa hanya mereka yang memiliki potensi besar dan komitmen kuat dalam isu kesehatan masyarakat yang terpilih. Setelah dinyatakan lolos, Arbi bersama 19 peserta lainnya mendapatkan kesempatan emas untuk mendalami berbagai aspek terkait kampanye dan advokasi tuberkulosis. Pengetahuan dan keterampilan ini diharapkan akan sangat berguna ketika mereka kembali ke daerah masing-masing untuk memimpin upaya pemberantasan TB di komunitas lokal mereka. Arbi sendiri mengungkapkan rasa syukur dan kegembiraannya bisa ikut serta dalam program pelatihan ini. “Saya merasa sangat beruntung terpilih sebagai salah satu peserta CTI. Ini adalah kesempatan yang luar biasa tidak hanya untuk memperdalam pengetahuan saya mengenai TB, tetapi juga untuk bertemu dengan pemuda-pemuda berbakat lainnya dari seluruh Indonesia. Kami saling bertukar pengalaman dan sudut pandang, sehingga menambah wawasan kami dalam upaya bersama melawan TB,” ujarnya. Menurutnya, pertemuan dengan para pemuda dari berbagai latar belakang dan daerah juga memberikan banyak inspirasi dalam mengembangkan solusi yang lebih kreatif dan efektif dalam mengatasi permasalahan kesehatan di komunitas masing-masing. Selama lima hari, para peserta akan disibukkan dengan berbagai kegiatan yang penuh tantangan dan pembelajaran. Kegiatan pelatihan tidak hanya berbasis kelas, tetapi juga melibatkan praktik langsung yang dirancang untuk memperkuat keterampilan negosiasi dan advokasi yang diperlukan dalam menangani isu kesehatan seperti tuberkulosis. Konsep pelatihan yang inovatif ini disebut dengan “Camperience” (Camp + Experience), sebuah pendekatan yang menggabungkan suasana berkemah dengan pengalaman belajar. Dalam format ini, para peserta tidak hanya duduk mendengarkan ceramah, tetapi juga berinteraksi secara aktif melalui permainan peran dan skenario dunia fiksi. Mereka diundang untuk ‘menyelamatkan’ negara fiktif bernama Oharanesia yang sedang diserang oleh wabah tuberkulosis. Pendekatan yang unik ini membuat pembelajaran lebih interaktif dan menyenangkan, sekaligus menantang peserta untuk berpikir kritis dan strategis dalam merumuskan solusi yang tepat. Pada akhir pelatihan, Arbi dan rekan-rekannya diharapkan mampu membawa pulang pengetahuan baru yang bisa diaplikasikan langsung di daerah masing-masing. Mereka akan didorong untuk mengadakan kampanye dan advokasi terkait tuberkulosis, baik di tingkat organisasi mahasiswa, komunitas lokal, maupun secara individu. Melalui inisiatif ini, mereka berperan aktif dalam menyebarluaskan kesadaran tentang bahaya TB sekaligus mendorong pencegahan dini terhadap penyakit ini. Salah satu langkah konkret yang akan dilakukan oleh Arbi adalah dengan merencanakan kolaborasi antara Himpunan Mahasiswa Departemen Epidemiologi FKM Unhas dan Caraka TB Institute dalam mengadakan program-program kampanye dan advokasi yang lebih luas di Makassar dan sekitarnya. Program ini dijadwalkan akan dilaksanakan pada bulan Oktober hingga November mendatang. “Ke depan, kami berencana untuk meluncurkan beberapa program menarik hasil kolaborasi antara Himpunan Mahasiswa Departemen Epidemiologi FKM Unhas dan Caraka TB Institute. Kami berharap program ini akan berdampak positif dalam meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap isu kesehatan, khususnya tuberkulosis,” tambah Arbi. Ia juga menyebutkan bahwa program-program ini akan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, tenaga kesehatan, dan tokoh masyarakat, untuk bersama-sama berperan dalam upaya pengendalian TB. Melalui pengalaman ini, Arbi Ahmadi menunjukkan bahwa peran mahasiswa tidak hanya terbatas pada kegiatan akademik di kampus, tetapi juga bisa menjadi motor penggerak perubahan dalam masyarakat. Dengan semangat kepemimpinan dan pengetahuan yang diperolehnya dari pelatihan ini, ia berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pencegahan dan pengobatan tuberkulosis, sehingga di masa depan, Indonesia bisa terbebas dari ancaman penyakit mematikan ini. Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan program yang akan datang, silakan ikuti media sosial @himapidunhas atau @stoptbindonesia.

GUNAKAN ESKTRAK TUMBUHAN, TIM PKM-K UNHAS LUNCURKAN PRODUK EDIBLE  COATING SEBAGAI SOLUSI KERUSAKAN BUAH DAN SAYUR

Makassar – Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali mencetak prestasi melalui inovasi produk berkelanjutan. Melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), tim mahasiswa yang tergabung dalam Tim Mappoji meluncurkan produk edible coating atau lapisan yang dapat dimakan berbahan dasar ekstrak tumbuhan alami. Buah dan sayuran segar merupakan sumber nutrisi dan serat penting dalam makanan manusia karena banyak mengandung vitamin, mineral, dan kaya akan antioksidan sehinga berdampak baik bagi kesehatan. Namun, karena umur simpannya yang terbatas hal tersebut dapat menyebabkan penurunan kandungan gizi yang ada di dalamnya. Sebagai sumber utama vitamin, mineral, dan serat, buah dan sayuran segar berperan vital dalam menjaga kesehatan tubuh. Sayangnya, kandungan nutrisi berharga ini cenderung berkurang seiring dengan lamanya masa simpan. Penggunaan pengawet kimia pada buah dan sayur merupakan praktik yang perlu dievaluasi ulang. Selain berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan konsumen, efektivitasnya dalam mempertahankan kualitas produk juga terbatas. Oleh karena itu, Tim Mappoji melalui Program Kreativitas Mahasisiwa (PKM) salah satu tim Universitas Hasanuddin. yang beranggotakan lima mahasiswa. Nafi’ah, Khalisha Fitri Naila, Fauziah Rahmadhini, Nabhan Dzacky Muiz dan Kautsar Ardiansyah meluncurkan inovasi produk edible coating berbahan dasar ekstrak tumbuhan sebagai solusi atas permasalahan tersebut. Fauziah mengatakan, Mappoji merupakan produk edible coating yang memiliki beberapa keunggulan, seperti menggunakan bahan alami, harga terjangkau, dan bersifat biodegradable sehingga dapat melindungi buah dan sayur dari kerusakan, Mappoji berbahan dasar lidah buaya, daun sirih, dan daun randu yang dapat dimakan dan dibuat dalam sediaan cair dengan dua metode pengaplikasian, yaitu semprot (spray) dan celup (dipping) sehingga mudah untuk digunakan. Ekstrak lidah buaya, daun sirih, dan daun randu memiliki kandungan senyawa aktif, seperti saponin, flavonoid, dan minyak atsiri yang sudah terbukti mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan dapat menurunkan laju respirasi dalam buah dan sayur. “Dalam upaya mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya pada poin konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, Tim Mappoji akan terus mengembangkan produk inovatif ini untuk mengurangi limbah makanan dan meningkatkan kualitas produk pertanian.” Ucap Nafi’ah

Meningkatkan Kesadaran Masyarakat tentang Diabetes: Pengabdian Mahasiswa Doktoral FKM Unhas dalam Dies Natalis ke-41

Mahasiswa Program Doktoral Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Angkatan 2023 melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka memperingati Dies Natalis FKM Unhas yang ke-41. Kegiatan yang mengusung tema “Peningkatan Literasi Masyarakat tentang Diabetes Mellitus dan Senam Kaki Diabetes” ini dilaksanakan pada Sabtu, 14 Oktober 2023, bertempat di Masjid Syuhada 45, Kelurahan Balleanging, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkep. Tujuan Utama Kegiatan: Meningkatkan Literasi Diabetes di Masyarakat Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai Diabetes Mellitus dan memperkenalkan senam kaki diabetes, yang bertujuan membantu mengendalikan penyakit ini melalui metode yang lebih praktis dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ns. Musfirah Ahmad, selaku Koordinator Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, menegaskan pentingnya edukasi yang lebih dalam mengenai penyakit diabetes. Menurutnya, meskipun sebagian besar masyarakat sudah mengenal diabetes sebagai penyakit yang dikenal dengan sebutan “kencing manis,” pemahaman yang mereka miliki sering kali masih sangat terbatas dan tidak selalu benar. Hal ini, jika dibiarkan, dapat menghambat upaya pencegahan serta pengelolaan diabetes secara efektif. “Pengetahuan praktis dan akurat sangat dibutuhkan agar masyarakat dapat mengaplikasikannya dalam keseharian, terutama dalam mengendalikan kadar gula darah,” ujar Musfirah. Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Masyarakat Kegiatan pengabdian ini diawali dengan pemeriksaan kesehatan gratis, di mana 38 warga setempat diberikan layanan pemeriksaan kadar gula darah dan tekanan darah. Pemeriksaan ini sangat penting karena kadar gula darah yang tinggi atau rendah bisa menjadi indikasi adanya risiko diabetes. Dengan pemeriksaan rutin, masyarakat dapat lebih waspada dan melakukan tindakan preventif lebih awal untuk mengelola kesehatan mereka. Penyuluhan dan Senam Kaki Diabetik: Langkah Pencegahan yang Praktis Selain pemeriksaan kesehatan, kegiatan ini juga diisi dengan penyuluhan materi yang disampaikan oleh Ns. Nurhaya Nurdin. Penyuluhan ini berfokus pada cara-cara praktis untuk mencegah dan mengelola diabetes, mulai dari menjaga pola makan yang sehat hingga mengendalikan aktivitas fisik sehari-hari. Salah satu cara yang diperkenalkan adalah senam kaki diabetik, yang dipandu oleh Ns. Junaedi Yunding. Senam ini dirancang untuk membantu meningkatkan sirkulasi darah pada penderita diabetes, khususnya di bagian kaki, yang sering kali rentan terhadap komplikasi akibat diabetes. Senam kaki diabetik merupakan salah satu metode yang mudah diterapkan dan bisa dilakukan oleh siapa saja di rumah, sehingga diharapkan masyarakat dapat mempraktikkannya secara rutin. Senam ini bukan hanya bermanfaat untuk penderita diabetes, tetapi juga penting sebagai langkah preventif bagi mereka yang berisiko mengembangkan penyakit ini. Antusiasme Warga dalam Kegiatan Pengabdian Antusiasme warga sangat tinggi selama kegiatan berlangsung. Mereka aktif mengikuti sesi penyuluhan dan senam kaki, serta bersemangat saat menerima door prize yang diberikan sebagai bentuk apresiasi bagi peserta yang berhasil mempraktikkan senam kaki diabetik dan menjawab pertanyaan terkait materi yang telah disampaikan. Ini menunjukkan bahwa warga bukan hanya tertarik dengan kegiatan ini, tetapi juga benar-benar memahami pentingnya menjaga kesehatan, khususnya dalam mencegah diabetes. Ns. Musfirah Ahmad menambahkan bahwa keterlibatan warga sangat membantu kesuksesan kegiatan ini. Dengan partisipasi aktif mereka, diharapkan pemahaman yang telah diperoleh tidak hanya berhenti pada kegiatan ini, tetapi akan terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bantuan Sosial dan Dukungan Berbagai Pihak Selain edukasi dan pemeriksaan kesehatan, kegiatan ini juga diwarnai dengan aksi sosial berupa pemberian sembako kepada warga setempat. Bantuan ini diberikan oleh La Ode Muhammad Taufiq, Ketua Angkatan 2023 Program Doktoral FKM Unhas, kepada Ketua RT setempat dan Imam Masjid Syuhada 45. Bantuan sembako ini diharapkan dapat membantu warga, terutama dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka. Musfirah Ahmad, sebagai koordinator, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada berbagai pihak yang telah mendukung terlaksananya kegiatan ini. Ia menyoroti peran Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin serta masyarakat Kelurahan Balleanging, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkep, yang telah berpartisipasi dan memberikan dukungan penuh. Selain itu, ia juga berterima kasih kepada Dekan FKM Unhas, Prof. Sukri Palutturi, S.KM., M.Kes., M.Sc.PH., Ph.D., dan Ketua Program Studi S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prof. Dr. Aminuddin Syam, SKM., M.Kes., M.Med.Ed., yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dalam kegiatan pengabdian ini. Musfirah menegaskan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah wujud nyata dari komitmen FKM Unhas dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat, terutama dalam aspek peningkatan kesehatan. Melalui kegiatan semacam ini, Unhas berharap dapat terus berkontribusi dalam mengedukasi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya di bidang kesehatan. Dukungan Dies Natalis FKM Unhas ke-41 sebagai Penggerak Kegiatan Kegiatan ini juga merupakan bagian dari peringatan Dies Natalis ke-41 FKM Unhas, yang menjadi momen penting untuk merefleksikan capaian dan kontribusi fakultas dalam bidang kesehatan. Dengan tema besar pengabdian kepada masyarakat, FKM Unhas berupaya untuk terus memperkuat peran serta dalam membangun masyarakat yang lebih sehat dan berdaya. Melalui kolaborasi antara mahasiswa dan dosen, kegiatan pengabdian ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan edukasi, tetapi juga sebagai sarana bagi mahasiswa Program Doktoral FKM Unhas untuk menerapkan pengetahuan akademis mereka dalam konteks nyata di masyarakat. Pengalaman ini memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang bagaimana ilmu kesehatan masyarakat dapat diimplementasikan secara langsung untuk memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat luas. Kesimpulan: Meningkatkan Kesehatan Melalui Edukasi dan Pengabdian Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa Program Doktoral FKM Unhas Angkatan 2023 ini adalah contoh nyata bagaimana edukasi kesehatan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat. Dengan tema “Peningkatan Literasi Masyarakat tentang Diabetes Mellitus dan Senam Kaki Diabetes,” acara ini berhasil menciptakan kesadaran yang lebih besar tentang pentingnya pencegahan dan pengelolaan diabetes. Selain memberikan pemeriksaan kesehatan gratis, penyuluhan, dan senam kaki diabetik, kegiatan ini juga membuktikan bahwa kerja sama antara akademisi dan masyarakat adalah kunci untuk menciptakan perubahan yang nyata dalam upaya pencegahan penyakit. Keterlibatan aktif warga dan dukungan dari berbagai pihak memperlihatkan bahwa edukasi kesehatan dapat berjalan dengan baik jika dilakukan melalui pendekatan yang tepat dan melibatkan seluruh elemen masyarakat. Sebagai bagian dari peringatan Dies Natalis FKM Unhas ke-41, kegiatan ini juga memperlihatkan komitmen Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas dalam terus berkontribusi bagi kesehatan masyarakat, serta memberikan inspirasi bagi mahasiswa untuk terus terlibat aktif dalam pengabdian masyarakat yang berdampak luas. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya menjadi momen peringatan, tetapi juga sebagai langkah awal menuju masyarakat yang lebih sehat, melalui edukasi yang tepat dan upaya pencegahan yang berkelanjutan.

Perjalanan Akreditasi Program Magister Kesehatan Lingkungan Unhas: Meningkatkan Mutu Pendidikan untuk Masa Depan Gemilang

Makassar (25/08/2024) Program Studi Magister Kesehatan Lingkungan (Kesling) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) baru-baru ini melaksanakan sebuah langkah penting dalam meningkatkan mutu akademiknya—proses akreditasi. Kegiatan yang berlangsung pada Senin, 26 Agustus, di Ruangan Senat Prof. Nur Nasry Noor, merupakan bagian dari upaya strategis untuk memastikan bahwa program ini sesuai dengan standar nasional dan internasional. Komitmen Menuju Akreditasi Unggul Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., dalam sambutannya saat membuka acara tersebut, menekankan pentingnya proses akreditasi ini bagi keberlanjutan program studi di lingkungan FKM. Ia menjelaskan bahwa dari sembilan program studi di FKM, hanya Program Magister Kesehatan Lingkungan yang belum mencapai status akreditasi unggul. Prof. JJ, demikian beliau akrab disapa, menyatakan harapannya bahwa melalui proses asesmen kali ini, program ini akan berhasil meraih akreditasi yang setara dengan delapan program studi lainnya yang telah lebih dahulu mencapai status unggul. “Semua saran dan rekomendasi dari pihak asesor akan segera ditindaklanjuti oleh universitas untuk memastikan bahwa hasil akreditasi ini membawa dampak positif bagi program studi,” tegasnya. Pentingnya Akreditasi dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FKM, Dr. Wahiduddin, SKM., M.Kes., menjelaskan bahwa tujuan utama dari proses akreditasi ini adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang diselenggarakan oleh Program Magister Kesehatan Lingkungan. Menurutnya, akreditasi bukan sekadar penilaian formal, tetapi merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan yang ditawarkan kepada mahasiswa. “Proses akreditasi ini melibatkan tim asesor dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAMPTKes), yang akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap berbagai aspek penting, seperti kurikulum, fasilitas, dan sumber daya pengajaran yang tersedia di program studi ini,” jelasnya. Peran Tim Asesor dalam Proses Akreditasi Tim asesor yang terlibat dalam proses akreditasi ini terdiri dari para ahli yang berpengalaman di bidangnya. Dr. Nurjazuli, SKM., M.Kes., dari Universitas Diponegoro, dan Dr. Masrizal, SKM., M.BioMed., dari Universitas Andalas Padang, merupakan dua di antara para asesor yang dipercaya untuk mengevaluasi program studi ini. Dengan latar belakang akademis dan pengalaman yang kuat, kedua asesor ini diharapkan dapat memberikan masukan yang konstruktif dan objektif untuk peningkatan mutu program studi. Evaluasi Menyeluruh Terhadap Berbagai Aspek Program Studi Dalam proses visitasi akreditasi ini, program studi Magister Kesehatan Lingkungan FKM Unhas tidak hanya dinilai dari aspek akademik, tetapi juga dari berbagai aspek lain yang mendukung keseluruhan kualitas pendidikan. Aspek-aspek yang dievaluasi mencakup visi, misi, tujuan, dan strategi program studi; tata pamong dan tata kelola; kerjasama dengan berbagai pihak; kualitas mahasiswa; sumber daya manusia; keuangan; sarana dan prasarana; pendidikan dan penelitian; serta luaran dan capaian Tridharma Perguruan Tinggi. Menurut Dr. Wahiduddin, fasilitas dan infrastruktur yang dimiliki oleh Program Magister Kesehatan Lingkungan saat ini sudah sangat memadai dan mampu mendukung proses pembelajaran yang berkualitas. “Kami percaya bahwa melalui evaluasi yang komprehensif ini, program studi kami akan dapat memenuhi standar kualitas yang relevan dengan kebutuhan industri dan dunia kerja saat ini,” tambahnya. Akreditasi: Mengukur Kredibilitas dan Reputasi Perguruan Tinggi Lebih lanjut, Dr. Wahiduddin menjelaskan bahwa proses akreditasi tidak hanya penting untuk memastikan kualitas program studi, tetapi juga untuk mengukur kredibilitas dan reputasi perguruan tinggi secara keseluruhan. Perguruan tinggi yang berhasil mendapatkan akreditasi dengan nilai yang baik akan lebih menarik bagi calon mahasiswa. Selain itu, akreditasi yang baik juga dapat meningkatkan daya saing institusi di tingkat nasional maupun internasional, serta memperoleh dukungan dan pengakuan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan sektor industri. Meningkatkan Daya Saing Melalui Akreditasi Akreditasi yang unggul merupakan salah satu kunci utama untuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi. Program studi yang terakreditasi dengan baik akan lebih diminati oleh calon mahasiswa yang mencari pendidikan berkualitas tinggi. Selain itu, akreditasi juga memberikan jaminan kepada para pemangku kepentingan bahwa program studi yang ditawarkan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Dengan akreditasi yang baik, Program Magister Kesehatan Lingkungan FKM Unhas diharapkan dapat menarik lebih banyak minat dari calon mahasiswa, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Ini juga akan membuka peluang bagi program studi untuk menjalin kerjasama yang lebih luas dengan institusi pendidikan dan industri, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Semarak Dies Natalis FKM Unhas Ke-42: Kolaborasi Ilmu Pengetahuan dan Budaya

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) merayakan Dies Natalis ke-42 dengan serangkaian kegiatan yang menarik dan beragam. Acara ini tidak hanya menjadi momen bersejarah bagi fakultas, tetapi juga dirancang untuk melibatkan seluruh civitas akademika dalam kegiatan ilmiah, olahraga, seni, dan bakti sosial. Nasrah, Ketua Panitia Dies Natalis FKM Unhas 2024, mengungkapkan bahwa perayaan tahun ini bertujuan untuk memperkuat identitas akademik FKM Unhas sembari menyuguhkan berbagai kompetisi yang menggabungkan elemen tradisional dan modern. “Dies Natalis ini menghadirkan kompetisi futsal dengan menggunakan sarung serta olahraga modern seperti e-Sport Mobile Legend,” kata Nasrah, menjelaskan inovasi yang dibawa dalam perayaan ini. Kegiatan Dies Natalis ke-42 ini mencakup berbagai aktivitas ilmiah yang diinisiasi oleh masing-masing departemen, kuliah tamu dari para pakar, pameran produk inovasi, acara lari gembira, serta donor darah. Acara ini akan mencapai puncaknya pada minggu kedua bulan November 2024. Beragam cabang olahraga dipertandingkan dalam rangkaian kegiatan ini, termasuk bulu tangkis, e-Sport Mobile Legend, dan futsal dengan konsep tarung sarung. Selain itu, terdapat kompetisi seni seperti menyanyi lagu pop, dangdut, daerah, dan nasyid. Peserta yang terlibat dalam lomba ini meliputi mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, dan alumni FKM Unhas. Prof. Sukri Palutturi menyampaikan bahwa penyelenggaraan Dies Natalis ini tidak hanya untuk mengenang sejarah berdirinya fakultas, tetapi juga bertujuan memberikan kontribusi positif bagi civitas akademika FKM Unhas serta masyarakat luas melalui berbagai kegiatan yang telah dirancang. Rangkaian kegiatan dalam peringatan Dies Natalis ke-42 FKM Unhas ini berlangsung mulai tanggal 14 Agustus hingga November 2024 dengan mengusung tema “Konektivitas Transformasi Kesehatan dan Budaya Menuju Indonesia Emas 2045.” Tema ini mencerminkan semangat FKM Unhas dalam berperan aktif untuk mewujudkan visi Indonesia Emas pada tahun 2045. Perayaan Dies Natalis ini juga menjadi momentum penting bagi FKM Unhas untuk memperlihatkan komitmennya dalam menciptakan sinergi antara ilmu pengetahuan dan budaya. Dengan tema yang diusung, FKM Unhas ingin menekankan pentingnya konektivitas dalam menghadapi tantangan kesehatan di masa depan dan berkontribusi pada pembangunan bangsa. KM Unhas juga mengundang alumni untuk terlibat aktif dalam perayaan Dies Natalis ini. Kehadiran alumni tidak hanya mempererat hubungan antara lulusan dan almamater, tetapi juga membuka peluang untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan yang berharga bagi mahasiswa dan dosen. Acara puncak Dies Natalis yang akan digelar pada minggu kedua November 2024 diharapkan menjadi momen yang penuh makna bagi seluruh civitas akademika FKM Unhas. Dengan berbagai kegiatan yang telah disiapkan, Dies Natalis ke-42 ini diharapkan dapat meninggalkan kesan yang mendalam dan memperkuat ikatan antara FKM Unhas dengan masyarakat luas. Dies Natalis ke-42 FKM Unhas menjadi saksi dari komitmen fakultas ini dalam mencetak generasi yang berintegritas dan berkompeten di bidang kesehatan masyarakat. Perayaan ini juga menjadi momentum untuk mempererat solidaritas dan kerja sama di antara seluruh civitas akademika, alumni, dan masyarakat luas.

6 Mahasiswa FKM Unhas Jelajahi Dunia Kesehatan Masyarakat di Okayama University, Jepang: Memperkuat Jembatan Akademik dan Budaya

Makassar, 17 Juli 2024 – Dalam rangka memperkuat hubungan akademik dan budaya antara Indonesia dan Jepang, 6 mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) mengikuti Program Exchange Student di Okayama University, Jepang. Program yang berlangsung pada Tanggal 9-12 Juli 2024 ini menjadi bagian dari upaya Unhas dalam mencapai visinya sebagai World Class University (WCU). Setibanya di Okayama University, para mahasiswa FKM Unhas disambut hangat oleh Dekan Fakultas Sains dan Koordinator Pelaksana Exchange Student, Prof Kuroda Masahiro. Dalam sambutannya, Prof Masahiro menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan para mahasiswa dan antusiasmenya dalam menjalin hubungan antar kedua universitas. Pada hari pertama, para mahasiswa mendapatkan materi perkuliahan dari Prof Hideyuki Kanda, MPH, Ph.D., pakar kesehatan masyarakat ternama di Okayama University. Prof Kanda berbagi ilmu dan pengalamannya tentang sejarah Universitas Okayama, sistem penerimaan mahasiswa internasional, dan jurusan-jurusan yang tersedia di Fakultas Kesehatan Masyarakat. Topik menarik seperti “Blood Pressure and Related Factors” dan “Electronic Sports, Internet Technology, and Health Care” menjadi sorotan dalam sesi materi. Prof Kanda juga memaparkan kelebihan dan kekurangan dari teknologi internet dan game online bagi kesehatan. Di hari kedua, para mahasiswa diajak berwisata edukasi ke berbagai tempat bersejarah di Okayama. Pengalaman budaya yang tak terlupakan dirasakan saat mereka menyaksikan pesta kembang api (Hanabi), tradisi tahunan Jepang yang selalu dinanti-nantikan saat musim panas. Prof. Jamaluddin Jompa, Rektor Unhas, berpesan kepada para mahasiswa untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. “Ini waktu yang singkat, jadi jadikan ini sebagai peluang untuk memperoleh pengalaman yang bermanfaat bagi ilmu dan pengetahuan kalian,” ujar Prof Jamal. Dekan FKM Unhas, Prof. Sukri Palutturi, pun berharap program ini dapat memberikan pengalaman baru dan inspiratif bagi para mahasiswa, khususnya dalam bidang kesehatan masyarakat. “Ini kesempatan yang langka. Saya harap selain memperoleh pengalaman baru, para mahasiswa ini bisa memberi inspirasi bagi rekan-rekannya yang lain,” kata Prof. Sukri. Program Exchange Student ini tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi para mahasiswa, tetapi juga memperkuat hubungan akademik dan budaya antara Unhas dan Okayama University. Pertukaran ilmu, budaya, dan tradisi diharapkan dapat memicu kolaborasi dan inovasi di masa depan. Keikutsertaan mahasiswa FKM Unhas dalam program ini merupakan langkah nyata Unhas dalam mewujudkan visinya sebagai WCU. Dengan terjalinnya kerjasama internasional ini, Unhas dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitiannya, serta mempersiapkan mahasiswanya untuk menjadi pemimpin global yang kompeten dan berkarakter. Program Exchange Student di Okayama University menjadi bukti komitmen Unhas dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan memperluas jaringan internasionalnya. Pengalaman berharga yang diperoleh para mahasiswa diharapkan dapat membawa manfaat bagi diri mereka sendiri, Unhas, dan Indonesia di masa depan. Sumber: Basir, S.KM., M.Sc in Kampus Kesmas (Kesmas-ID.com)

FGD Prodi Magister Kesling Unhas: Membangun Visi Misi dan Renstra 2021-2024 untuk Menjadi Pusat Pengembangan Ilmu Kesehatan Lingkungan Kawasan Pesisir dan Kepulauan Terbaik di Indonesia

Makassar, 13 Juli 2024 – Program Studi (Prodi) Magister Kesehatan Lingkungan (Kesling) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) menunjukkan komitmennya dalam pengembangan ilmu kesehatan lingkungan, khususnya di wilayah pesisir dan kepulauan. Hal ini dibuktikan dengan diselenggarakannya Focus Group Discussion (FGD) pada tanggal 23-24 April 2022 di Almadera Hotel, Kota Makassar. FGD ini bertujuan untuk menjaring ide, saran, dan masukan dari berbagai pihak dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) dan Visi, Misi, Tujuan dan Strategis (VMTS) Prodi Magister Kesling Unhas untuk periode 2021-2024. Acara ini dihadiri oleh pimpinan fakultas, para ketua prodi, kepala departemen, dosen, tenaga pendidik, mahasiswa, alumni, dan sejumlah stakeholder terkait. Merumuskan Visi Misi dan Renstra yang Tepat Sasaran Penyusunan Renstra dan VMTS Prodi Magister Kesling Unhas menjadi langkah penting dalam mewujudkan visi misi program studi untuk menjadi pusat pengembangan ilmu kesehatan lingkungan kawasan pesisir dan kepulauan terbaik di Indonesia pada tahun 2030. Melalui FGD ini, diharapkan terjalin komunikasi dan sinergi yang solid antar pihak dalam merumuskan arah dan tujuan strategis yang tepat sasaran. Menjaring Masukan dari Berbagai Pihak FGD Prodi Magister Kesling Unhas menghadirkan narasumber ahli di bidang kesehatan lingkungan, perencanaan strategis, dan pengembangan program studi. Selain itu, forum diskusi juga membuka ruang bagi para peserta untuk menyampaikan ide, saran, dan masukan terkait Renstra dan VMTS. Berbagai masukan yang diterima dari para peserta akan menjadi bahan pertimbangan dalam penyempurnaan Renstra dan VMTS Prodi Magister Kesling Unhas. Diharapkan, dengan melibatkan berbagai pihak dalam proses penyusunannya, Renstra dan VMTS yang dihasilkan dapat lebih komprehensif, realistis, dan berorientasi pada pencapaian tujuan program studi. Sinergi dan Kolaborasi untuk Kemajuan Prodi Magister Kesling Unhas Penyusunan Renstra dan VMTS Prodi Magister Kesling Unhas tidak hanya menjadi tanggung jawab program studi, tetapi juga membutuhkan dukungan dan sinergi dari berbagai pihak, termasuk fakultas, universitas, alumni, stakeholder, dan masyarakat. Dengan terjalinnya kerjasama dan kolaborasi yang solid, Prodi Magister Kesling Unhas optimis dapat mencapai visi misinya dan berkontribusi dalam pengembangan ilmu kesehatan lingkungan, khususnya di wilayah pesisir dan kepulauan, sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan kelestarian lingkungan. FGD Prodi Magister Kesling Unhas menjadi bukti nyata komitmen program studi dalam merumuskan arah dan tujuan strategis yang tepat sasaran. Melalui FGD ini, diharapkan terjalin sinergi dan kolaborasi antar pihak untuk mendukung kemajuan Prodi Magister Kesling Unhas dalam mencapai visi misinya dan berkontribusi dalam pengembangan ilmu kesehatan lingkungan di Indonesia.

Prodi Magister Kesling Unhas Pantapkan Visi Misi Menjadi Pusat Pengembangan Ilmu Kesehatan Lingkungan Kawasan Pesisir dan Kepulauan Terbaik di Indonesia

Makassar, 13 Juli 2024 – Program Studi (Prodi) Magister Kesehatan Lingkungan (Kesling) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) berkomitmen untuk menjadi pusat pengembangan ilmu kesehatan lingkungan kawasan pesisir dan kepulauan terbaik di Indonesia pada tahun 2030. Komitmen ini tertuang dalam Visi, Misi, Tujuan dan Strategis (VMTS) Prodi Magister Kesling Unhas untuk periode tahun 2021-2024. Sosialisasi VMTS Prodi Magister Kesling Unhas yang digelar pada tanggal 27 Februari 2022 secara virtual melalui Zoom dihadiri oleh 25 peserta, termasuk pimpinan fakultas, ketua GPM, ketua prodi kesling, dosen, tim penyusun borang akreditasi kesling, tenaga pendidik, mahasiswa, alumni hingga stakeholder. VMTS Prodi Magister Kesling Unhas 2021-2024 Visi: Misi: Tujuan dan Strategis: Upaya Mencapai Visi Misi Prodi Magister Kesling Unhas telah menyusun berbagai strategi untuk mencapai visi dan misinya, antara lain: Manfaat VMTS Prodi Magister Kesling Unhas VMTS Prodi Magister Kesling Unhas diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, antara lain: Prodi Magister Kesling Unhas berkomitmen untuk menjadi pusat pengembangan ilmu kesehatan lingkungan kawasan pesisir dan kepulauan terbaik di Indonesia melalui Visi Misi 2021-2024 yang telah ditetapkan. Dengan berbagai strategi yang akan dilaksanakan, diharapkan Prodi Magister Kesling Unhas dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan di kawasan pesisir dan kepulauan, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan kelestarian lingkungan.

FKM Unhas Beri Pelatihan Aquaponik, Pengolahan Minyak Jelantah, dan Budidaya Maggot untuk Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Desa Bongki Lengkese

Sinjai, 13 Juli 2024 – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) menunjukkan komitmennya dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program pengabdian kepada masyarakat. Salah satu wujudnya adalah kegiatan Pelatihan Peer Educator yang dilaksanakan di Desa Bongki Lengkese, Kecamatan Sinjai Timur, Pada Hari Sabtu (13/07/2024). Kegiatan pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Penjabat (Pj) Bupati Sinjai, T.R. Fahsul Falah, didampingi oleh Pj Ketua Tim Penggerak PKK Sinjai, Cut Resmiati. Dalam sambutannya, Dr. Hasnawati Amqam, selaku Ketua Tim Pengabdian Masyarakat FKM Unhas, menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam bidang aquaponik, pengolahan minyak jelantah, dan budidaya maggot. “Program ini merupakan bagian dari upaya kami untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di desa,” jelas Dr. Hasnawati Amqam. Pj Bupati Sinjai, T.R. Fahsul Falah, menyambut baik program ini dan memberikan apresiasi kepada FKM Unhas atas dedikasinya dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Beliau optimis bahwa pelatihan ini dapat memberikan alternatif sumber pendapatan baru bagi warga dan membantu meningkatkan taraf perekonomian mereka. “Pemanfaatan minyak jelantah, aquaponik, dan budidaya maggot memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat,” ujar T.R. Fahsul Falah. “Oleh karena itu, saya harap para peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan sebaik-baiknya dan menerapkan ilmu yang diperoleh untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat.” Manfaat Aquaponik, Pengolahan Minyak Jelantah, dan Budidaya Maggot Pelatihan yang diberikan oleh FKM Unhas berfokus pada tiga bidang utama: Ketiga bidang ini memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Lebih lanjut, Pj Bupati Sinjai juga meresmikan Rumah Percontohan Maggoponik yang didirikan di Dusun Palie, Desa Bongki Lengkese. Rumah percontohan ini diharapkan dapat menjadi model bagi masyarakat dalam mengembangkan budidaya maggot secara efektif dan efisien. Kegiatan pelatihan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kepala Dinas LHK Sinjai H. Sofwan Sabirin, perwakilan Dinas PMD, Camat Sinjai Timur Andi Saoraja Arie Lesmana, Pemerintah Desa Bongki Lengkese, jajaran Unhas, serta masyarakat setempat. Antusiasme masyarakat dalam mengikuti pelatihan ini menunjukkan besarnya harapan mereka untuk dapat meningkatkan taraf hidup melalui pengembangan potensi desa.

Tim Pengabdian FKM Unhas Menggelar Pelatihan Kader Remaja di Posyandu Desa Kaseralau, Kecamatan Batulappa, Kabupaten Pinrang

Dosen dan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (Unhas) menunjukkan komitmen mereka dalam membangun generasi muda yang sehat dan berprestasi melalui program pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Program Pemberdayaan Kader Remaja sebagai Health Volunteer Messenger dalam Upaya Pencegahan Perilaku Berisiko di Kabupaten Pinrang”. Kegiatan ini merupakan wujud nyata Tri Dharma Perguruan Tinggi Unhas dan terselenggara dengan dukungan dana hibah Universitas Hasanuddin tahun 2024 melalui LPPM Unhas. Di bawah kepemimpinan Andi Selvi Yusnitasari, SKM., M.Kes., tim dosen dan mahasiswa FKM Unhas dengan berbagai keahlian, seperti Dr. Ida Leida, SKM., MKM., M.Sc.PH. (Epidemiologi Sosial dan Perilaku), Rismayanti, SKM., MKM. (Epidemiologi Penyakit Tidak Menular) dan Marini Amalia Mansur, SKM., MPH. (Gizi Remaja), bersama-sama mengedukasi dan melatih para remaja di Posyandu Remaja Desa Kaseralau, Kecamatan Batulappa, Kabupaten Pinrang. Pada tanggal 26 Juni 2024, kegiatan ini resmi dibuka dengan dihadiri oleh Pengelola Posyandu Remaja Puskesmas Batulappa. Acara ini diisi dengan edukasi kesehatan tentang perilaku berisiko kesehatan dan upaya pencegahannya yang disampaikan oleh Andi Selvi Yusnitasari, SKM., M.Kes. Beliau menjelaskan bahwa beberapa perilaku berisiko yang sering ditemui pada remaja antara lain hubungan seks di luar nikah, hubungan seks pada usia muda, merokok, konsumsi alkohol, penyalahgunaan narkoba, dan perundungan (bullying). Lebih lanjut, para remaja dilatih untuk mengukur berat badan dan tinggi badan guna menentukan Indeks Massa Tubuh (IMT). Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja dalam memantau kesehatan mereka sendiri dan teman sebaya. Diharapkan melalui pelatihan ini, 40 remaja yang terlibat dalam program ini dapat menjadi agen perubahan dalam mempromosikan gaya hidup sehat di lingkungan mereka. Dampak Positif Program: “Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong terwujudnya remaja sehat dan berprestasi secara akademik di sekolah,” ujar Ketua Tim Pengabdian, Andi Selvi Yusnitasari, SKM., M.Kes. Beliau juga menambahkan bahwa program ini merupakan langkah awal dalam membangun generasi muda yang tangguh dan siap menghadapi tantangan masa depan.