5°07'40.9"S 119°29'11.0"E

fkm@unhas.ac.id

FKM Unhas Hadirkan Pakar Internasional Bahas Dampak Perubahan Iklim terhadap Kesehatan Masyarakat

MAKASSAR — Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) kembali menggelar kuliah tamu internasional bertema “Environment, Climate Change and Health: Public Health Perspectives”, Rabu (8/10/2025).

Kegiatan yang berlangsung secara luring di Ruang Prof. Nur Nasry Noor (K-225) dan daring melalui Zoom Meeting ini diikuti puluhan dosen serta mahasiswa.

Kuliah tamu menghadirkan Dr. Mohammad Zahirul Islam, Assistant Professor dari North South University, Bangladesh, sebagai narasumber utama.

Ia menyoroti keterkaitan erat antara perubahan iklim dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat, serta menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi ancaman tersebut.

Acara dibuka secara resmi oleh Dekan FKM Unhas, Prof. Sukri Palutturi, SKM., M.Kes., MSc.PH., Ph.D. Dalam sambutannya, ia menyebut kegiatan seperti ini menjadi forum penting bagi sivitas akademika untuk memperkaya wawasan global dan memahami tantangan kesehatan masyarakat di era perubahan iklim.

Diskusi berlangsung interaktif di bawah panduan Dr. Hasnawati Amqam, SKM., M.Sc. selaku moderator.

Peserta yang hadir secara langsung maupun daring aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab, berbagi pandangan, serta membahas strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dari perspektif kesehatan publik.

Risiko Kesehatan Akibat Perubahan Iklim

Dalam paparannya, Dr. Zahirul menjelaskan bahwa perubahan iklim memunculkan berbagai risiko kompleks bagi kesehatan, mulai dari badai, banjir, dan gelombang panas ekstrem hingga polusi udara, penyebaran penyakit, dan gangguan pasokan pangan.

“Dampak ini paling dirasakan oleh kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan masyarakat berpenghasilan rendah,” ujarnya.

Ia menambahkan, risiko kesehatan terbentuk dari kombinasi antara bahaya lingkungan (hazards), tingkat paparan (exposure), dan kerentanan (vulnerability). Faktor sosial-ekonomi serta tata kelola lingkungan menjadi penentu utama dalam memperkuat ketahanan masyarakat menghadapi perubahan iklim.

Dampak Luas terhadap Kesehatan Manusia

Menurut Dr. Zahirul, perubahan iklim memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap kesehatan manusia.

Suhu ekstrem dapat meningkatkan risiko gangguan jantung dan kematian akibat panas, sementara polusi udara memperparah penyakit pernapasan dan kardiovaskular.

Selain itu, perubahan ekologi turut memperluas penyebaran penyakit berbasis vektor seperti malaria, demam berdarah, dan chikungunya.

Dampak tidak langsung lainnya meliputi penurunan kualitas air dan ketersediaan pangan, yang berpotensi memicu malnutrisi dan penyakit diare.

“Perubahan iklim bukan hanya isu lingkungan, tetapi juga tantangan kesehatan masyarakat yang serius dan memengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia,” tegasnya.

Langkah Pencegahan dan Kolaborasi Global

Menutup presentasinya, Dr. Zahirul menekankan pentingnya pencegahan risiko melalui tiga pendekatan utama: mengurangi paparan, mencegah dampak buruk, dan memperkuat sistem respons kesehatan.

Ia menyoroti perlunya penerapan kebijakan lingkungan yang adaptif, sistem peringatan dini, pengendalian vektor, serta pelatihan tenaga medis dalam kesiapsiagaan bencana.

“Perubahan iklim memengaruhi kita semua, tetapi dengan kolaborasi dan kesadaran bersama, kita bisa meminimalkan dampaknya,” ujarnya menutup sesi dengan penuh optimisme.

Melalui kuliah tamu ini, FKM Unhas menegaskan komitmennya dalam memperkuat peran akademik dan riset terhadap isu lingkungan dan kesehatan global menuju masyarakat yang tangguh dan berkelanjutan. (*)

Kabar Terkini

tentang kami

FKM UNHAS

Jln. Perintis Kemerdekaan Km. 10.
Kampus Unhas Tamalanrea Makassar 90245
Sulawesi Selatan, Indonesia