Kunjungan Historis: Mahasiswa Doktor Unhas Belajar Diplomasi dan Kesehatan di Qatar
Doha, Qatar – November 2024 Program Studi Doktor Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) mencatat sejarah baru melalui kunjungan resmi ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Doha, Qatar. Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan International Conference on Public Health and Medical Science (ICPHAMS-2024), yang diikuti oleh 42 mahasiswa Doktoral FKM Unhas dari berbagai daerah di Indonesia, didampingi oleh empat profesor pendamping: Prof. Sukri Palutturi, Prof. Aminuddin Syam, Prof. Anwar Mallongi, dan Prof. Syamsiar. Kunjungan Perdana yang Bermakna Kunjungan ini menjadi yang pertama bagi Program Studi Doktor FKM Unhas ke KBRI Qatar. Dalam sambutannya, Prof. Sukri Palutturi, Dekan FKM Unhas, menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari pihak KBRI. “Ini adalah kunjungan perdana kami ke KBRI Qatar, dan kami sangat mengapresiasi kesempatan berdiskusi langsung dengan Duta Besar Republik Indonesia. Kunjungan ini memberikan pengalaman luar biasa bagi kami semua,” ujar Prof. Sukri. Kehangatan sambutan dari Duta Besar Republik Indonesia untuk Qatar, Bapak Ridwan Hassan, menambah nilai istimewa dalam kunjungan ini. Duta Besar Ridwan berbagi wawasan mendalam tentang perkembangan Qatar, khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan. Qatar: Model Kemajuan di Bidang Pendidikan dan Kesehatan Dalam paparannya, Duta Besar Ridwan Hassan mengungkapkan bagaimana Qatar telah mencatat kemajuan pesat melalui pembangunan yang berfokus pada pendidikan dan kesehatan. Salah satu pencapaian utama adalah Education City di Doha, sebuah kawasan pendidikan bertaraf internasional yang menjadi pusat berbagai universitas terkemuka dunia. Selain itu, Qatar juga membangun fasilitas kesehatan modern seperti Rumah Sakit Olahraga dan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lokal sekaligus menjadi model pelayanan kesehatan berkualitas tinggi. “Qatar adalah negara yang sangat terbuka terhadap kerja sama internasional. Kemajuan yang diraih negara ini tidak lepas dari regulasi dan kebijakan yang tepat,” jelas Ridwan Hassan. Diskusi Strategis dengan Fokus Kesehatan dan Pendidikan Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi antara mahasiswa doktoral FKM Unhas dan pihak KBRI. Berbagai topik strategis dibahas, termasuk isu-isu kesehatan global seperti: Dalam sesi ini, Duta Besar Ridwan Hassan menjelaskan bahwa Qatar telah mengalokasikan anggaran besar untuk sektor kesehatan, memastikan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi bagi warganya.”Masalah kesehatan di Qatar telah tertangani dengan baik, namun kami terus berupaya meningkatkan standar pelayanan agar lebih optimal,” terang Ridwan Hassan.Mahasiswa juga mendapatkan informasi mengenai regulasi hukum yang mendukung pencegahan penyakit, kebijakan alokasi anggaran kesehatan, serta hubungan antara warga negara Qatar dan ekspatriat. Peluang Pendidikan dan Kolaborasi Internasional Salah satu poin penting dari diskusi adalah peluang pendidikan di Qatar, khususnya untuk mahasiswa Indonesia yang telah menyelesaikan program doktoral. Ridwan Hassan mengungkapkan bahwa Qatar membuka kesempatan luas untuk melanjutkan pendidikan postdoktoral di universitas-universitas bertaraf internasional yang ada di negara tersebut. Prof. Aminuddin Syam, Ketua Program Studi Doktoral Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM Unhas, menyampaikan harapan agar kerja sama antara Unhas dan Qatar dapat diperluas. Salah satu usulan adalah pengembangan program kerja sama di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang relevan dengan kebutuhan sektor industri dan kesehatan di Qatar. “Kerja sama yang lebih spesifik seperti program alumni K3 dapat menjadi langkah strategis dalam mempererat hubungan antara Unhas dan Qatar,” ujar Prof. Aminuddin. Menanamkan Pentingnya Diplomasi dan Jaringan Internasional Selain wawasan kesehatan dan pendidikan, kunjungan ini juga memberi pengalaman nyata tentang pentingnya diplomasi dan jaringan internasional. Prof. Sukri menyebutkan bahwa diskusi dengan Duta Besar Ridwan Hassan memberikan “kuliah langsung” tentang bagaimana diplomasi dapat memperkuat posisi Indonesia di kancah global. Mahasiswa belajar bahwa keterbukaan terhadap kerja sama internasional, seperti yang dilakukan Qatar, adalah kunci untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan. Dampak Positif Kunjungan Bagi Mahasiswa Kunjungan ini memberikan dampak besar bagi mahasiswa doktoral FKM Unhas, antara lain: Meningkatkan Hubungan Indonesia-Qatar Kunjungan ini menandai langkah penting dalam mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Qatar. Mahasiswa dan akademisi Indonesia diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif di bidang pendidikan dan kesehatan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Duta Besar Ridwan Hassan menyampaikan harapannya agar kerja sama antara kedua negara dapat terus berkembang. “Kami berharap hubungan antara Indonesia dan Qatar semakin erat, khususnya di bidang kesehatan dan pendidikan. Semoga kunjungan ini menjadi awal dari kolaborasi yang lebih besar di masa depan,” ujar Ridwan Hassan. Penutup dengan Penuh Harapan Kunjungan ke KBRI Qatar menjadi momen berharga yang memberikan wawasan, inspirasi, dan peluang baru bagi delegasi Program Studi Doktor FKM Unhas. Para mahasiswa dan profesor pendamping berharap kunjungan ini dapat membuka jalan bagi kerja sama strategis yang memberikan manfaat nyata bagi kedua negara. Acara diakhiri dengan sesi foto bersama, menandai kenangan indah dari kunjungan pertama FKM Unhas ke Qatar. Dengan semangat kolaborasi internasional, FKM Unhas terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam pengembangan kesehatan masyarakat di tingkat global.
Unhas dan UPM Kolaborasi: Mahasiswa FKM Asah Keterampilan di Laboratorium Modern
Selangor, Malaysia – 21 November 2024 Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) mendapatkan pengalaman berharga melalui partisipasi dalam kegiatan laboratorium di Fakulti Perubatan dan Sains Kesihatan, Universiti Putra Malaysia (UPM). Kegiatan ini melibatkan sepuluh mahasiswa: A. Aulia Mukarrama, Alya Putri Sangker, Hadela Pratiwi S., Muh. Faiz Syafrillah, Amira Fatiha Ahmad, Angela Indriani Ekaputri, A. Medinasari Diva Amaska Putri, Yusron Afdal Mahdy, Siti Haliza Amelia Moeis, dan Faradilla Taufik Nala. Program ini merupakan salah satu langkah strategis FKM Unhas dalam memperkuat kompetensi mahasiswa melalui kolaborasi internasional. Dalam kunjungan ini, mahasiswa terlibat dalam dua sesi laboratorium dengan fokus pada kesehatan lingkungan dan analisis pangan, memberikan kesempatan untuk memahami dan mempraktikkan aplikasi ilmu kesehatan masyarakat secara langsung. Sesi 1: Pemantauan dan Analisis dalam Kesehatan Lingkungan Sesi pertama berlangsung di Makmal Kesihatan Persekitaran, di mana mahasiswa diajarkan teknik ekstraksi bahan makanan untuk analisis lebih lanjut. Kegiatan ini bertujuan memberikan wawasan tentang metode analisis pangan yang relevan untuk menjamin keamanan dan kualitas bahan makanan. Setiap kelompok mahasiswa bekerja dengan berbagai jenis sampel makanan, seperti: Langkah awal melibatkan penggunaan mortar dan alu untuk menghancurkan sampel menjadi partikel kecil. Setelah proses penghancuran, sampel dilarutkan menggunakan etanol, memungkinkan ekstraksi komponen penting yang akan dianalisis lebih lanjut. Proses ini memberikan pemahaman mendalam tentang pengelolaan pangan yang sehat dan aman, mendukung Sustainable Development Goal (SDG) 3, yakni menjamin kesehatan dan kesejahteraan yang baik. Sesi 2: Analisis Kualitas Udara Sesi kedua dilakukan di Makmal Kesihatan Komuniti & Pencemaran Udara, dengan fokus pada pengukuran kualitas udara, khususnya kadar gas seperti: Mahasiswa menggunakan alat pemantauan gas canggih untuk mengukur kualitas udara di beberapa lokasi, termasuk: Setiap kelompok melakukan pengukuran setiap 30 detik selama 10 menit di masing-masing lokasi, menghasilkan data yang akurat mengenai tingkat polusi udara. Data ini memberikan wawasan tentang kondisi lingkungan kampus dan bagaimana udara yang tercemar dapat berdampak pada kesehatan manusia. Hasil dari sesi ini berkontribusi pada SDG 13 (Aksi terhadap Perubahan Iklim), dengan memberikan data penting untuk mitigasi polusi udara sebagai salah satu faktor utama perubahan iklim. Selain itu, sesi ini juga menekankan pentingnya pengelolaan lingkungan yang lebih baik, mendukung efisiensi sumber daya sesuai dengan SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab). Integrasi Pembelajaran dengan SDGs Kegiatan laboratorium ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis tetapi juga menanamkan kesadaran tentang relevansi ilmu kesehatan masyarakat dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Berikut adalah kontribusi spesifik dari dua sesi tersebut: Pentingnya Kolaborasi Internasional Kegiatan ini mencerminkan pentingnya kolaborasi lintas negara dalam memperkuat kompetensi mahasiswa dan mendukung pendidikan berbasis global. Dengan pengalaman langsung di laboratorium UPM, mahasiswa FKM Unhas tidak hanya memperluas wawasan mereka tetapi juga meningkatkan kemampuan untuk berkontribusi pada pengembangan kesehatan masyarakat di tingkat lokal maupun global. Pengalaman ini juga sejalan dengan visi FKM Unhas untuk mencetak lulusan yang kompeten dan siap menghadapi tantangan kesehatan masyarakat modern. Selain itu, program ini memperkuat hubungan antara FKM Unhas dan UPM, membuka peluang untuk kolaborasi lebih lanjut di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Manfaat bagi Mahasiswa Harapan untuk Masa Depan Kegiatan laboratorium ini diharapkan menjadi langkah awal untuk memperkuat kolaborasi antara FKM Unhas dan UPM. Dengan sinergi antara kedua institusi, diharapkan akan lahir lebih banyak program inovatif yang berkontribusi pada pengembangan ilmu kesehatan masyarakat dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Selain itu, mahasiswa yang terlibat diharapkan menjadi agen perubahan di masyarakat, menggunakan ilmu dan pengalaman mereka untuk menghadapi tantangan kesehatan masyarakat, baik di tingkat nasional maupun internasional. Penutup Pengalaman mahasiswa FKM Unhas di laboratorium UPM menunjukkan pentingnya pendekatan praktis dalam pendidikan kesehatan masyarakat. Dengan fokus pada analisis pangan dan kualitas udara, program ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis tetapi juga menghubungkan pembelajaran dengan upaya global dalam mencapai SDGs. Kolaborasi ini menjadi contoh bagaimana institusi pendidikan dapat bekerja sama untuk menciptakan dampak positif yang lebih besar, membekali generasi muda dengan pengetahuan dan keterampilan untuk membangun masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan.