Departemen Ilmu Gizi Universitas Hasanuddin Gelar Webinar Internasional ke-4 Bahas Gizi Berkelanjutan

Makassar, 18 September 2025 – Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) kembali menegaskan perannya sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dengan menyelenggarakan The 4th International Webinar Series, yang merupakan rangkaian dari The 3rd International Conference on Nutrition and Public Health (ICNPH). Kegiatan ini mengusung tema “Sustainable Nutrition for All: Integrating Science, Policy, and Community Actions” dan berlangsung pada Kamis, 18 September 2025, pukul 08.00–13.00 WITA melalui platform Zoom serta siaran langsung YouTube FKM Unhas. Webinar ini menghadirkan tiga pembicara terkemuka di bidang gizi, yaitu Dr. Yasmin Ooi Beng Hou (Faculty of Science and Nutrition, University Malaysia Sabah), Helda Khusun, PhD (SEAMEO Regional Centre for Food and Nutrition), serta Sabaria Manti Battung, PhD (Departemen Ilmu Gizi, FKM Unhas). Acara dipandu oleh Laksmi Triassmita, S.Gz., MKM, dosen Departemen Ilmu Gizi, FKM Unhas, yang bertindak sebagai moderator. Dalam sambutannya, Ketua Departemen Ilmu Gizi FKM Unhas, Andi Imam Arundhana, S.Gz., MPH., Ph.D, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan seri keempat yang konsisten digelar oleh Departemen Ilmu Gizi. Ia menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai ajang pembaruan pengetahuan terkini dalam bidang gizi sekaligus wadah kolaborasi lintas sektor. “Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan terbaru, tetapi juga memperkuat jejaring kolaborasi dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat di Indonesia,” ujarnya.
FKM Unhas dan Pemkot Tarakan Teken Kerjasama Tingkatkan SDM dan Layanan Kesehatan

MAKASSAR – Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) resmi menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Tarakan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, pelayanan kesehatan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Penandatanganan perjanjian kerja sama berlangsung di Kampus FKM Unhas Makassar dengan dihadiri perwakilan dari kedua belah pihak, Rabu (17/9). Kolaborasi ini dirancang untuk memperkuat pengembangan sumber daya manusia sekaligus mendorong peningkatan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat Tarakan. Dekan FKM Unhas, Prof. Sukri Palutturi, S.KM., M.Kes., MSc.PH., Ph.D., menyambut baik kerja sama ini sebagai peluang strategis untuk memperluas jangkauan kontribusi kampus. “Dalam pengembangan SDM, FKM Unhas memiliki capaian akreditasi unggul 100 persen di seluruh program studi. Karena itu, staf kesehatan di Kota Tarakan memiliki kesempatan melanjutkan studi S2 atau S3 di FKM Unhas sesuai kebutuhan. Kami juga menyiapkan kelas afirmasi dengan metode pembelajaran fleksibel melalui sistem blocking,” jelas Prof. Sukri. Kerja sama ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pengembangan kompetensi tenaga kesehatan melalui pendidikan, pelatihan, magang, kuliah tamu, hingga seminar. Selain itu, kedua pihak juga berkomitmen meningkatkan akses serta kualitas layanan kesehatan, dan menguatkan penelitian yang dapat menjadi dasar penyusunan kebijakan di bidang kesehatan. Perjanjian ini akan berlangsung selama lima tahun dengan kemungkinan perpanjangan. Pelaksanaan teknisnya diatur dalam rencana aksi bersama, dengan pembiayaan ditanggung sesuai mekanisme yang disepakati. Kehadiran perjanjian ini menjadi dasar formal bagi kolaborasi jangka panjang yang diharapkan memberi dampak nyata, baik dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan maupun perluasan akses pendidikan tinggi bagi tenaga kesehatan di Tarakan. Lebih jauh, kerja sama ini juga relevan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Fokusnya terletak pada Tujuan 3 tentang Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui penguatan kompetensi tenaga kesehatan, serta Tujuan 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi melalui pengembangan SDM berkualitas dan riset berkelanjutan. Dengan sinergi ini, FKM Unhas dan Pemkot Tarakan optimistis dapat menghadirkan terobosan nyata dalam pembangunan kesehatan daerah sekaligus mempersiapkan generasi tenaga kesehatan yang unggul dan berdaya saing. (*)
Inovasi Tim Pengabdian FKM Unhas Hadirkan Solusi Air Bersih Berbasis Kearipan Lokal di Barru

Sebagai bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Hasanuddin bersama tim pengabdian dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) yang tergabung dalam Coastal Domestic Water Research Group (CDWRG) menggelar kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Cilellang, Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru, pada Rabu, 23 Juli 2025. Kegiatan bertema “Penerapan Pengolahan Air Bersih melalui Proses Koagulasi-Filtrasi Menggunakan Bahan Alami” ini dipimpin oleh Dr. Agus Bintara Birawida, S.Kel., M.Kes., dengan anggota tim Prof. Anwar Daud, SKM., M.Kes. dan Dr. Sri Handayani, S.Km., M.Kes. Ketiganya merupakan akademisi FKM Unhas yang berpengalaman dalam bidang kesehatan lingkungan, khususnya sanitasi dan pengelolaan air bersih berbasis masyarakat. Desa Cilellang dipilih sebagai lokasi karena tingginya kebutuhan warga terhadap akses air bersih. Air yang tersedia di wilayah ini umumnya keruh, berwarna, dan berbau, sehingga tidak layak konsumsi. Permasalahan ini mendorong dilakukannya intervensi teknologi pengolahan air yang ramah lingkungan dan mudah diterapkan. Kegiatan diawali dengan penyuluhan mengenai pentingnya air bersih bagi kesehatan dan prinsip dasar pengolahannya. Selanjutnya, masyarakat diajak untuk mempraktikkan langsung teknologi pengolahan air sederhana berbasis koagulasi-filtrasi dengan bahan alami, termasuk penggunaan biji kelor (Moringa oleifera) sebagai koagulan. Air kemudian disaring melalui lapisan arang aktif, batu apung, dan pasir silika, sehingga menghasilkan air yang lebih jernih dan bebas bau. Sebagai bentuk keberlanjutan, tim pengabdian menyerahkan unit alat pengolahan air kepada masyarakat dan pemerintah desa setempat. Inovasi ini tidak hanya menjawab kebutuhan dasar warga, tetapi juga mendukung pencapaian SDG 6 (Clean Water and Sanitation) serta sejalan dengan Asta Cita kelima, yaitu peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Dengan pendekatan ilmiah dan teknologi tepat guna, kegiatan ini memperkuat komitmen Unhas dalam menghadirkan solusi lokal untuk tantangan global, terutama dalam bidang kesehatan lingkungan dan ketahanan air. Lebih dari sekadar alih teknologi, program ini mencerminkan kolaborasi antara kampus dan masyarakat dalam membangun lingkungan yang sehat, mandiri, dan berkelanjutan.
FKM Unhas Lepas Mahasiswa PBL 1 di Kabupaten Soppeng: Komitmen Nyata untuk Pengabdian Masyarakat

Makassar, 10 Juli 2025 – Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendidik mahasiswa yang siap mengabdi kepada masyarakat. Bertempat di Kampus FKM Unhas, telah dilaksanakan acara pelepasan mahasiswa untuk kegiatan Praktik Belajar Lapangan (PBL) 1 yang akan berlangsung di Kabupaten Soppeng pada 14–28 Juli 2025. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa angkatan 2023 yang saat ini menempuh semester empat. Sebanyak 36 desa dan kelurahan di delapan kecamatan akan menjadi lokasi praktik, yaitu Kecamatan Marioriwawo, Liliriaja, Lilirilau, Lalabata, Donri-Donri, Marioriawa, Ganra, dan Citta. Sebagai bentuk pendampingan akademik, 36 dosen dari berbagai departemen FKM Unhas turut serta sebagai supervisor yang akan membimbing langsung proses pembelajaran di lapangan. Ketua panitia PBL 1, Bapak Dian Saputra Marzuki, S.KM., M.Kes., yang juga merupakan dosen Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian penting dari kurikulum akademik yang dirancang untuk melatih mahasiswa mengenali permasalahan kesehatan secara langsung di masyarakat serta menentukan prioritas penanganannya secara sistematis. “PBL 1 menjadi jembatan penting antara teori yang telah dipelajari di kelas dan realitas di lapangan. Mahasiswa tidak hanya belajar mengidentifikasi masalah kesehatan, tetapi juga bagaimana berinteraksi dengan masyarakat secara etis dan profesional,” ujarnya. Ketua panitia PBL 1, Bapak Dian Saputra Marzuki, S.KM., M.Kes., memberikan sambutan dalam kegiatan pelepasan PBL 1 Dalam sesi pengarahan, para mahasiswa dibekali dengan motivasi serta pesan untuk menjaga etika, integritas, dan profesionalisme selama berada di lapangan. Dekan FKM Unhas menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya institusi dalam mencetak lulusan yang berkualitas, memiliki kepekaan sosial, dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Kegiatan PBL 1 ini juga menjadi wujud dukungan FKM Unhas terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-3, yaitu “Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Meningkatkan Kesejahteraan Semua Orang di Segala Usia.” Melalui penguatan kapasitas mahasiswa dalam memahami serta menangani isu-isu kesehatan masyarakat, FKM Unhas turut berperan aktif dalam mendorong pencapaian target pembangunan global tersebut. Dengan semangat pengabdian, FKM Unhas mengirimkan para mahasiswa ke tengah masyarakat tidak hanya sebagai bagian dari proses akademik, tetapi juga sebagai kontribusi institusional dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pendekatan kesehatan berbasis masyarakat.
Mahasiswa Magister Kesehatan Lingkungan Unhas Tingkatkan Kapasitas dan Jejaring Internasional di Mahidol University, Thailand

Bangkok, UNHAS.TV – Komitmen Universitas Hasanuddin (Unhas) dalam mendukung internasionalisasi pendidikan terus diperkuat melalui pengiriman 31 mahasiswa Magister Kesehatan Lingkungan ke Mahidol University, Thailand. Kegiatan ini berlangsung pada 7–8 Juli 2025 dalam bentuk program benchmarking dan pelatihan intensif bertema “Environmental Health Technology, Management, and Sustainability”, yang diselenggarakan oleh salah satu institusi kesehatan masyarakat terkemuka di Asia Tenggara. Selama dua hari penuh, para peserta terlibat aktif dalam diskusi akademik, pemaparan materi, serta lokakarya yang membahas perkembangan teknologi dan pendekatan manajemen terbaru dalam bidang kesehatan lingkungan berkelanjutan. Salah satu sesi paling menonjol adalah lokakarya tentang Health Risk Assessment (HRA) yang dipandu langsung oleh Assoc. Prof. Suphaphat Kwonpongsagoon, Ph.D, pakar terkemuka dari Faculty of Public Health Mahidol University. Dalam sesinya, Prof. Kwonpongsagoon menekankan pentingnya pemanfaatan data dalam menganalisis dan mengelola risiko kesehatan lingkungan secara menyeluruh. HRA, menurut beliau, merupakan pendekatan strategis dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan merespons risiko lingkungan, serta menjadi landasan bagi perumusan kebijakan yang berbasis bukti dan berorientasi pada keberlanjutan, terutama di kawasan Asia Tenggara. Assoc. Prof. Suphaphat Kwonpongsagoon, PhD dosen di Faculty of Public Health Mahidol University sekaligus pakar dalam bidang Analysis Risiko Kesehatan Lingkungan. Memperkuat Fondasi Kolaborasi Internasional Ketua Program Studi Pascasarjana Kesehatan Lingkungan FKM Unhas, Prof. Dr. Anwar Daud, M.Kes, menyampaikan bahwa program ini memberikan manfaat besar dalam penguatan mutu kurikulum dan peningkatan kapasitas riset mahasiswa. Ia menambahkan bahwa potensi kolaborasi dengan Mahidol University sangat terbuka, khususnya dalam pengembangan teknologi pemantauan kualitas lingkungan, sistem pengelolaan limbah berkelanjutan, serta studi tentang paparan bahan kimia dan mikroorganisme lingkungan. Sebagai alumni program doktoral Mahidol University, Prof. Anwar menyampaikan bahwa pengalaman institusi tersebut dalam pengembangan pendidikan dan riset dapat menjadi rujukan strategis dalam pengembangan program pascasarjana di Unhas. Senada dengan hal tersebut, Dekan FKM Unhas, Prof. Dr. Sukri Palutturi, Ph.D, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan peluang penting untuk membangun pertukaran pengetahuan dan pengalaman antara dua institusi. Ia berharap kegiatan ini membuka jalan bagi kolaborasi akademik yang lebih luas seperti pertukaran mahasiswa dan dosen, penelitian bersama, serta publikasi ilmiah kolaboratif di masa mendatang. Ketua Program Studi Pascasarjana Kesehatan Lingkungan Unhas, Prof. Dr. Anwar Daud, M.Kes (ketiga dari kiri), bersama Assoc. Prof. Suphaphat Kwonpongsagoon, PhD (kedua dari kiri), dan perwakilan Mahidol University saat kegiatan benchmarking di Faculty of Public Health, Mahidol University, Thailand. Kolaborasi ini bertujuan memperkuat mutu kurikulum dan riset kesehatan lingkungan. Menuju Visi Internasionalisasi dan SDGs Mahidol University dikenal luas atas dedikasinya dalam pengembangan ilmu kesehatan masyarakat yang berlandaskan inovasi dan prinsip keberlanjutan. Kegiatan benchmarking ini sejalan dengan komitmen Unhas untuk mewujudkan visi internasionalisasi kampus dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada isu kesehatan lingkungan. Kegiatan ini menjadi wujud nyata peran Unhas dalam menjawab tantangan global melalui pendekatan ilmiah dan kolaboratif. Upaya yang digagas oleh Prof. Dr. Anwar Daud, SKM., M.Kes., EHS dan Prof. Anwar Mallongi, SKM., MSc., Ph.D ini diharapkan dapat berkembang lebih luas dan menjangkau kerja sama internasional yang lebih intensif sebagai langkah menuju Unhas sebagai World Class University.
Menguatkan Jejaring Global: FKM Unhas Jajaki Kolaborasi Pascasarjana dengan Mahidol University

Bangkok, UNHAS.TV – Dalam upaya memperluas kemitraan akademik internasional, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin menjalin komunikasi strategis dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Mahidol University, Thailand. Inisiatif ini menjadi langkah awal menuju kerja sama resmi yang direncanakan akan dituangkan dalam bentuk Memorandum of Agreement (MoA), khususnya di bidang pendidikan dan riset pascasarjana kesehatan masyarakat dan lingkungan. Pertemuan bilateral ini berlangsung pada 8 Juli 2025 di Bangkok, bertepatan dengan pelaksanaan Workshop on Environmental Health Technology, Management, and Sustainability pada 7–8 Juli 2025 di kampus Mahidol University. Forum ilmiah tersebut menjadi titik temu yang mempertemukan para pakar dari berbagai institusi dan memperkuat wacana kolaboratif lintas negara. FKM Unhas diwakili oleh dua tokoh penting: Prof. Dr. Anwar Daud, SKM., M.Kes, Ketua Program Studi Magister Kesehatan Lingkungan, dan Prof. Anwar Mallongi, SKM., MSc., Ph.D, Wakil Dekan Bidang Kemitraan, Riset, dan Inovasi. Sementara dari pihak Mahidol University, pertemuan dihadiri langsung oleh Dekan FKM Mahidol, Dr. Sarawut Thepanondh. Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Mahidol University, Thailand, Dr. Sarawut Thepanondh memberikan sambutan dihadapan delegasi FKM Unhas. Fokus Kolaborasi: Kurikulum, Riset, dan Aktivitas Akademik Bersama Diskusi antara kedua institusi mencakup pengembangan kurikulum bersama, yang diharapkan dapat menciptakan standar pendidikan pascasarjana yang setara dan berwawasan global. Kolaborasi ini juga membuka peluang pertukaran mahasiswa dan dosen, serta memperkuat kapasitas lulusan dalam menjawab tantangan kesehatan masyarakat internasional. Aspek riset menjadi perhatian utama, terutama dalam isu-isu krusial seperti perubahan iklim, pengelolaan limbah, dan keberlanjutan lingkungan. Kolaborasi ini memungkinkan pertukaran keahlian dan sumber daya dalam penelitian, guna menghasilkan temuan yang relevan dan berdampak luas. Lebih lanjut, rencana kerja sama juga mencakup penyelenggaraan kuliah tamu dan seminar internasional secara bersama-sama, sebagai upaya meningkatkan kualitas pengalaman akademik bagi sivitas akademika kedua belah pihak. Suasana hangat diskusi di FKM Mahidol University, Bangkok. Perwakilan FKM Unhas, Prof. Dr. Anwar Daud (Ketua Prodi Magister Kesling) dan Prof. Anwar Mallongi (Wakil Dekan Bidang Kemitraan, Riset, dan Inovasi), bersama jajaran Mahidol University (termasuk Dr. Sarawut Thepanondh, Dekan FKM Mahidol) membahas potensi kolaborasi doktoral dan magister. Misi kami: mencapai standar internasional dalam pendidikan dan riset kesehatan masyarakat Menuju Implementasi Nyata Menurut Prof. Dr. Anwar Daud, kolaborasi ini tidak hanya bertujuan memperluas jaringan akademik, tetapi juga menjadi upaya konkret untuk mencapai standar internasional dalam pendidikan dan penelitian. “Kemitraan ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam konteks kesehatan masyarakat global,” ungkapnya. Langkah selanjutnya adalah penyusunan draf MoA yang mencakup agenda kerja kolaboratif, sebagai fondasi implementasi program bersama yang berkelanjutan. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan kesehatan masyarakat yang semakin kompleks. Inisiatif ini menjadi bukti nyata bahwa kerja sama lintas negara merupakan strategi esensial dalam membangun solusi inovatif dan berkelanjutan. Dengan pondasi yang telah dibangun, kemitraan antara FKM Unhas dan Mahidol University diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan ilmu kesehatan masyarakat di tingkat regional dan global.
PPMU FKM Unhas Laksanakan Edukasi Pengelolaan Sampah Tanpa Asap di Desa Wanio, Sidrap

Sidrap, 20 Juni 2025 — Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Hasanuddin (PPMU Unhas) menyelenggarakan kegiatan edukatif bertajuk “Edukasi Pengelolaan Sampah Nir Asap” di Desa Wanio, Kecamatan Panca Lautang, Kabupaten Sidenreng Rappang. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat, 20 Juni 2025, sebagai bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat (PPMU-PKM) yang didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unhas tahun anggaran 2025. Tim pelaksana kegiatan diketuai oleh Dr. Syamsuar Manyullei, SKM., M.Kes., MSc.PH, bersama anggota tim Dr. Wahiduddin, SKM., M.Kes., dan Nasrah, SKM., M.Kes. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan lokal, termasuk Kepala Desa Wanio Muhammad Aziqin, perwakilan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), para kepala dusun, kader kesehatan desa, serta tokoh masyarakat setempat. Dalam sambutannya, Dr. Syamsuar menekankan pentingnya membangun kesadaran kolektif masyarakat terhadap pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Menurutnya, pendekatan edukatif seperti ini menjadi langkah awal dalam membentuk budaya sadar lingkungan, khususnya dalam pengelolaan sampah rumah tangga yang sehat dan aman. Materi utama yang disampaikan dalam kegiatan ini meliputi metode pengelolaan sampah menggunakan alat pembakar khusus yang dirancang untuk meminimalkan emisi asap berbahaya. Selain itu, peserta juga diberikan pengetahuan mengenai pemanfaatan hasil pembakaran—baik berupa abu maupun cairan hasil kondensasi—sebagai bahan pupuk organik cair yang dapat digunakan untuk kebutuhan pertanian lokal. “Sampah bukanlah musuh jika kita tahu cara mengelolanya secara bijak. Melalui alat pembakar tanpa asap ini, kami ingin memperkenalkan alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan bagi masyarakat,” ungkap Dr. Syamsuar saat menyampaikan materi penyuluhan. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Universitas Hasanuddin dalam mendukung pembangunan berkelanjutan melalui penguatan kapasitas masyarakat desa dalam bidang kesehatan lingkungan dan pengelolaan limbah.
Tim TRG SE NCD FKM Unhas Gelar Pengabdian Masyarakat, Fokus Pencegahan Kecemasan pada Penderita Diabetes

Makassar, 14 Juni 2025 – Tim Research Group Social Epidemiology of Non-Communicable Disease (TRG SE NCD) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin baru-baru ini menggelar kegiatan pengabdian masyarakat dan penelitian yang berfokus pada pencegahan kecemasan bagi penderita Diabetes Melitus (DM) di Puskesmas Kassi-Kassi, Makassar. Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu, 14 Juni 2025 ini dipimpin langsung oleh Ketua TRG SE NCD FKM Unhas, Prof. Dr. Ida Leida Maria, S.KM., M.KM., M.Sc.PH., dan melibatkan sejumlah akademisi, peneliti, serta mahasiswa dari berbagai jenjang. Prof. Ida Leida Maria menyoroti peningkatan signifikan jumlah penderita penyakit degeneratif seperti Diabetes Melitus di Indonesia. “Tanpa upaya pencegahan yang signifikan, angka morbiditas, mortalitas, serta permintaan pelayanan kesehatan akibat diabetes akan terus meningkat. Karena itu, penanganan kecemasan pada penderita DM menjadi sangat penting,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa pada tahun 2030, diperkirakan ada 21,3 juta penderita diabetes di Indonesia, banyak di antaranya menghadapi komplikasi yang memicu kecemasan. Selain edukasi interaktif tentang penanganan kecemasan, kegiatan ini juga menyediakan pemeriksaan kesehatan komprehensif, meliputi tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, serta pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan HBA1c dan genetik. “Langkah ini penting agar masyarakat mengetahui status kesehatannya lebih dini dan bisa segera mengambil tindakan pencegahan,” ujar Prof. Ida. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Tata Usaha sekaligus Ketua Prolanis Puskesmas Kasi-Kasi, Anwar Ganing, S.Kep., Ns., beserta tim surveilans Puskesmas Kasi-Kasi, Haspina Palalloi, SKM. Anggota tim pengabdian yang turut berperan aktif antara lain Dr. Wahiduddin, S.KM., M.Kes., Dr. Ridwan Mochtar Thaha, M.Sc., Firman, S.KM., M.KM., dan Rianda Ridho Hafizh Thaha, SE., MBA. Sebagai bentuk dukungan berkelanjutan, setiap peserta menerima buku saku panduan penanganan kecemasan pada penderita Diabetes Melitus. Acara ditutup dengan pemberian bingkisan dan sesi foto bersama, menandai komitmen FKM Unhas dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pendekatan holistik terhadap kesehatan.
FKM Unhas Mantapkan Program Kampus Sehat 2025: Wujud Nyata Kontribusi pada SDGs

Makassar, 18 Juni 2025 – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali menunjukkan komitmen kuatnya dalam menciptakan lingkungan kampus yang sehat dan berkelanjutan. Melalui Kelompok Kerja (Pokja) Kampus Sehat, FKM Unhas baru-baru ini menggelar rapat penting untuk mematangkan persiapan pelaksanaan Program Kampus Sehat Tahun 2025. Rapat yang berlangsung di Ruang Prof. Nur Nasry Noor, Lantai 2 FKM Unhas, ini dihadiri oleh Tim Pokja Pos Pelayanan Terpadu Penyakit Tidak Menular (PTM) dan Tim Kampus Sehat FKM Unhas. Agenda utamanya meliputi pemaparan rencana kegiatan, penetapan jadwal, pembagian peran, serta strategi pelibatan mahasiswa dan seluruh sivitas akademika untuk menyukseskan program unggulan ini. Fokus pada Tiga Pilar SDGs: Kesehatan, Pendidikan, dan Lingkungan. Program Kampus Sehat FKM Unhas 2025 dirancang untuk memberikan dampak langsung pada berbagai aspek pembangunan berkelanjutan, berfokus pada: SDG 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik): Dicapai melalui promosi perilaku hidup bersih dan sehat, deteksi dini, dan pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular. SDG 4 (Pendidikan Berkualitas): Terwujud dengan mengintegrasikan pendidikan kesehatan dalam kurikulum, pelatihan mahasiswa, serta berbagai kegiatan pengabdian masyarakat. SDG 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan): Dilakukan dengan menciptakan lingkungan kampus yang aman, hijau, sehat, dan inklusif bagi semua. Dengan demikian, program ini tidak hanya menargetkan kesehatan fisik semata, tetapi juga mendorong pendekatan holistik terhadap pembangunan kampus yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Salah satu poin krusial dalam rapat adalah bagaimana melibatkan mahasiswa sebagai agen perubahan. Mahasiswa akan diberdayakan tidak hanya sebagai peserta, tetapi juga sebagai pelaksana dan duta kampus sehat, yang diharapkan mampu menyebarkan pesan-pesan kesehatan kepada seluruh komunitas kampus dan masyarakat luas. Ke depan, kegiatan Kampus Sehat FKM Unhas akan mencakup kampanye kesehatan, pelatihan kader kesehatan mahasiswa, pemeriksaan kesehatan rutin, revitalisasi ruang publik kampus, hingga penguatan unit layanan PTM dan Posbindu Kampus. Melalui rapat ini, Pokja Kampus Sehat menegaskan kesiapan mereka untuk menjalankan program secara lebih terstruktur, inovatif, dan berkelanjutan. Seluruh langkah dan kebijakan yang diambil akan berorientasi pada hasil dan kebermanfaatan bagi seluruh warga kampus. Dengan semangat kolaborasi lintas unit dan dukungan penuh dari pimpinan FKM Unhas, Program Kampus Sehat 2025 diharapkan dapat menjadi model nasional dalam menciptakan institusi pendidikan tinggi yang benar-benar sehat secara fisik, mental, sosial, dan lingkungan.
FKM Unhas Perkuat Peran Global, Hadapi Tantangan Iklim dan Kesehatan di Konferensi Internasional Vietnam

HO CHI MINH CITY – Delegasi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) baru saja menorehkan jejak internasional dengan partisipasi aktif mereka di Konferensi Internasional Pacific Basin Consortium for Environment and Health (PBC) ke-20. Acara bergengsi ini berlangsung di Ho Chi Minh City, Vietnam, mulai tanggal 28 hingga 31 Mei 2025. Konferensi PBC kali ini mengusung tema krusial, “Bidirectional Interactions between Climate and Health”, yang menjadi wadah bagi para ahli global untuk membahas hubungan timbal balik antara perubahan iklim dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat. FKM Unhas, yang dipimpin oleh Wakil Dekan I Dr. Wahiduddin, M.Kes., dan Ketua Program Studi S1 Dr. Hasnawati Amqam, turut membawa semangat ilmiah dari Indonesia Timur. Dr. Hasnawati Amqam Presentasikan Penelitian Krusial di Konferensi Internasional PBC Tim delegasi FKM Unhas tidak hanya terdiri dari pimpinan, namun juga sejumlah dosen aktif seperti Prof. Dr. dr. Syamsiar S. Russeng, MS., dan Dr. dr. Masyita Muis, MS. Mereka hadir tidak hanya sebagai peserta, melainkan sebagai kontributor dalam diskusi global yang bertujuan untuk menyumbangkan pemikiran, menyerap ilmu pengetahuan terkini, dan menjalin kemitraan lintas negara. Yang paling membanggakan, lima mahasiswa doktoral FKM Unhas – Abdul Madjid, Irawati, Ana Utami Zainal, Isymiarni Syarif, dan Niaria Esba Panjaitan – mendapatkan kesempatan langka untuk mempresentasikan hasil penelitian mereka dalam sesi presentasi oral dan poster mahasiswa. Ini adalah momentum penting yang menegaskan kesiapan generasi muda ilmuwan Indonesia dari FKM Unhas untuk bersaing dan berdialog di kancah akademik internasional. Partisipasi FKM Unhas dalam konferensi ini lebih dari sekadar kehadiran. Ini adalah cerminan komitmen kuat fakultas dalam memperluas cakrawala akademik dan memperkuat peran aktifnya dalam isu-isu kesehatan global yang semakin kompleks. Berinteraksi langsung dengan profesor dari universitas ternama dunia dan bertukar gagasan dengan mahasiswa dari berbagai belahan benua telah membuka pintu kolaborasi riset di masa depan. Melalui langkah ini, FKM Unhas membuktikan diri sebagai bagian dari solusi lintas batas dalam menghadapi tantangan kesehatan masyarakat. Semangat dan pengetahuan yang dibawa pulang dari Vietnam diharapkan akan terus bergaung di ruang kuliah, dalam setiap riset, dan menginspirasi para mahasiswa untuk bermimpi lebih besar demi dunia yang lebih sehat.