5°07'40.9"S 119°29'11.0"E

fkm@unhas.ac.id

FKM Unhas Gelar Pelatihan Eco-Enzyme, Wujudkan Desa Borimasunggu Lebih Hijau

Maros, 2 November 2024 – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) terus berkomitmen dalam pengabdian kepada masyarakat melalui program-program ramah lingkungan. Memperingati Dies Natalis FKM Unhas yang ke-43, tim pengabdian dari Departemen Kesehatan Lingkungan mengadakan pelatihan pembuatan eco-enzyme bagi warga Desa Borimasunggu, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros. Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam mengolah limbah rumah tangga dengan cara yang lebih ramah lingkungan, sekaligus mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) terutama di bidang kesehatan dan sanitasi.

Eco-Enzyme: Solusi Pengelolaan Limbah yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

Pelatihan ini difokuskan pada pembuatan eco-enzyme, yaitu cairan serbaguna yang dihasilkan dari fermentasi sisa sayuran dan buah-buahan. Eco-enzyme dapat digunakan sebagai pembersih alami rumah tangga yang ramah lingkungan. Limbah organik rumah tangga seringkali menjadi sumber pencemaran, sehingga inovasi seperti eco-enzyme dapat membantu mengurangi volume sampah dan dampak negatifnya pada lingkungan. Dengan pemanfaatan eco-enzyme, masyarakat dapat mengubah sisa dapur yang biasanya dibuang menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomi.

Meningkatkan Kesadaran dan Keterampilan Warga dalam Pengelolaan Sampah

Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh empat dosen pendamping, sepuluh mahasiswa, Kepala Desa Borimasunggu, serta dua puluh ibu rumah tangga setempat. Basir, SKM, M.Sc., salah satu dosen pendamping, menekankan pentingnya pelatihan ini untuk memperkenalkan konsep pengelolaan limbah domestik yang efektif. Menurutnya, pelatihan ini memberi kesempatan bagi para ibu rumah tangga untuk belajar cara memanfaatkan sisa dapur menjadi sesuatu yang berguna.

“Pelatihan eco-enzyme diharapkan dapat meningkatkan keterampilan warga, khususnya ibu-ibu rumah tangga, dalam mengelola sampah dapur. Eco-enzyme tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga dapat menggantikan sebagian kebutuhan rumah tangga secara alami dan lebih sehat. Kami berharap manfaat eco-enzyme ini dapat dirasakan oleh masyarakat Desa Borimasunggu,” ujar Dr. Agus Bintara Birawida, Koordinator Tim Pengabdian Masyarakat.

Proses Pelatihan: Meningkatkan Pemahaman dengan Pendekatan Teori dan Praktik

Pelatihan dimulai dengan pre-test untuk menilai pemahaman awal peserta tentang pengelolaan sampah dan eco-enzyme. Setelah itu, peserta diberi materi teori tentang manfaat dan fungsi eco-enzyme. Bagian inti dari pelatihan ini adalah sesi praktik pembuatan eco-enzyme, di mana peserta diajak membuat cairan eco-enzyme menggunakan sisa-sisa sayuran dan buah-buahan. Sebagai penutup, dilakukan post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman peserta setelah pelatihan.

Kegiatan ini disambut antusias oleh warga Desa Borimasunggu. Syamsul Rijal, Kepala Desa, menyampaikan apresiasi atas kedatangan tim FKM Unhas yang membawa ilmu baru kepada warganya. “Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa dan dosen FKM Unhas yang memberikan pelatihan eco-enzyme kepada ibu-ibu di desa kami. Semoga ilmu yang diberikan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga sampah dapur tidak hanya menjadi limbah tetapi bisa bernilai ekonomis,” ujar Syamsul.

Manfaat Eco-Enzyme bagi Kesehatan dan Lingkungan

Eco-enzyme memiliki banyak manfaat lingkungan dan kesehatan. Cairan ini dapat digunakan sebagai pembersih alami yang membantu mengurangi polusi udara, tanah, dan air akibat limbah domestik. Dengan eco-enzyme, rumah tangga dapat mengurangi penggunaan bahan kimia dalam produk pembersih, sehingga membantu meminimalkan pencemaran air dan ekosistem.

Selain itu, eco-enzyme juga berperan penting dalam menurunkan emisi gas berbahaya yang dihasilkan dari sampah organik yang terurai. Dengan berkurangnya emisi, kualitas udara menjadi lebih baik, mendukung SDG 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik) dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Eco-enzyme juga membantu menjaga kualitas air karena kandungan alaminya mampu meminimalkan pencemaran dari limbah rumah tangga, sesuai dengan tujuan SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak).

Penerapan Eco-Enzyme dalam Kehidupan Sehari-Hari

Eco-enzyme merupakan solusi praktis untuk membersihkan rumah tanpa bahan kimia, sehingga lebih aman bagi kesehatan dan lingkungan. Beberapa manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dalam penggunaan eco-enzyme, antara lain:

  1. Pembersih Serbaguna: Eco-enzyme bisa digunakan untuk membersihkan lantai, kamar mandi, dan peralatan dapur.
  2. Penghilang Bau Tak Sedap: Eco-enzyme dapat digunakan untuk menghilangkan bau tak sedap di sekitar rumah.
  3. Pupuk Organik: Cairan eco-enzyme dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik bagi tanaman.
  4. Pengusir Serangga: Eco-enzyme juga memiliki kemampuan sebagai pengusir serangga alami yang tidak merusak lingkungan.

Dengan penerapan ini, masyarakat dapat merasakan manfaat eco-enzyme sebagai produk ramah lingkungan yang menggantikan kebutuhan rumah tangga sehari-hari, sekaligus mendukung kesehatan dan keberlanjutan lingkungan.

Dampak Positif bagi Lingkungan dan Kehidupan Masyarakat

Penggunaan eco-enzyme secara konsisten dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar. Eco-enzyme berkontribusi pada pengurangan sampah organik yang jika tidak diolah akan menghasilkan gas metana yang berbahaya bagi kualitas udara. Dengan berkurangnya emisi gas metana, kualitas udara akan semakin membaik, mendukung masyarakat untuk hidup lebih sehat di lingkungan yang bersih.

Selain itu, eco-enzyme juga membantu menjaga kebersihan saluran air karena tidak mengandung zat kimia berbahaya. Hal ini sangat mendukung tercapainya tujuan SDG 6, yaitu menyediakan air bersih dan sanitasi layak bagi masyarakat. Dengan menggunakan eco-enzyme sebagai alternatif pembersih, masyarakat dapat membantu menjaga ekosistem air dan memastikan air yang lebih aman untuk dikonsumsi.

Harapan dan Langkah Ke Depan

Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi masyarakat Desa Borimasunggu untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan sadar akan pentingnya pengelolaan limbah yang bertanggung jawab. Tim pengabdian FKM Unhas berharap bahwa pengetahuan yang telah disampaikan dapat diimplementasikan secara berkelanjutan oleh warga. Diharapkan pula, kegiatan ini dapat menginspirasi desa lain untuk mengadopsi eco-enzyme sebagai salah satu metode pengelolaan limbah yang efisien dan ramah lingkungan.

“Kami berharap pelatihan ini bisa menjadi awal perubahan besar dalam pengelolaan limbah rumah tangga di desa ini. Semoga langkah kecil ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk menerapkan pola hidup yang lebih ramah lingkungan,” ujar Dr. Agus Bintara Birawida.

Menuju Kehidupan yang Lebih Sehat dan Berkelanjutan

Dengan semakin banyaknya masyarakat yang terlibat dalam pelatihan seperti ini, FKM Unhas berharap dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Selain memperingati Dies Natalis, pelatihan eco-enzyme ini juga merupakan wujud nyata dari kontribusi universitas dalam mendukung SDGs dan membentuk masyarakat yang lebih sadar lingkungan.

Kesadaran akan pengelolaan limbah yang bertanggung jawab dan berkelanjutan merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara luas. FKM Unhas berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan secara rutin dan lebih luas lagi, agar manfaatnya dapat dirasakan tidak hanya oleh warga desa Borimasunggu, tetapi juga oleh masyarakat di wilayah lain.

Kabar Terkini

tentang kami

FKM UNHAS

Jln. Perintis Kemerdekaan Km. 10.
Kampus Unhas Tamalanrea Makassar 90245
Sulawesi Selatan, Indonesia