5°07'40.9"S 119°29'11.0"E

fkm@unhas.ac.id

FKM UNHAS Berikan Senyum Cerah untuk Siswa SDN 22 Maros, Wujudkan Indonesia Sehat!

Maros, 2 November 2024 – Dalam perayaan Dies Natalis ke-42, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) memperkuat komitmennya dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program pengabdian masyarakat di SDN 22 Maros, Kelurahan Baju Bodoa. Program ini mengusung tema “Penyuluhan dan Layanan Kesehatan Gigi Gratis” yang bertujuan untuk menanamkan kesadaran pentingnya menjaga kesehatan gigi sejak dini pada siswa sekolah dasar, terutama di wilayah Kabupaten Maros. Pentingnya Kesehatan Gigi untuk Generasi Muda Kegiatan ini melibatkan para mahasiswa Magister Administrasi Rumah Sakit (MARS) dari FKM Unhas, yang menyelenggarakan penyuluhan kesehatan gigi dengan fokus pada praktik perawatan dan kebersihan gigi bagi siswa. Para siswa juga mendapatkan layanan pemeriksaan gigi, penambalan, dan pencabutan gigi secara gratis yang dilakukan oleh dokter gigi berpengalaman sekaligus mahasiswa MARS, drg. Satriani Lamma dan drg. Vivi Karina Effendhi. Tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan kesehatan gigi anak-anak sejak usia dini, yang diharapkan dapat mendukung kesejahteraan jangka panjang mereka. Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 3 yang bertujuan menjamin hidup sehat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari segala usia. Dengan menyasar anak-anak sekolah dasar, FKM Unhas berusaha menanamkan kebiasaan hidup sehat yang berkelanjutan, yang sejalan dengan misi universitas dalam membangun masyarakat yang lebih sehat dan lebih peduli terhadap kesehatan diri. Dukungan Para Dosen FKM Unhas untuk Kesuksesan Program Program penyuluhan ini juga mendapatkan dukungan dari tiga dosen FKM Unhas yang berperan aktif sebagai pembimbing, yaitu Dr. Rini Anggraeni, SKM, M.Kes., Dr. Herlina A. Hamzah, SKM, MPH., dan Adelia Undang Sari A. Mangilep, SKM, MARS. Ketiganya tidak hanya memberikan arahan dan bimbingan teknis bagi para mahasiswa, tetapi juga memastikan kelancaran seluruh rangkaian kegiatan sehingga memberikan manfaat maksimal bagi para siswa yang hadir. Bimbingan yang diberikan oleh para dosen FKM Unhas ini menjadi aspek penting dalam keberhasilan program, sekaligus memberikan pengalaman lapangan yang berharga bagi mahasiswa dalam menjalankan pengabdian masyarakat. Partisipasi Guru dan Orang Tua dalam Menjaga Kesehatan Gigi Anak Selain dukungan dari tenaga medis dan akademik, kegiatan ini juga mendapat sambutan positif dari guru dan orang tua siswa. Banyak guru dan orang tua yang turut hadir untuk mendampingi anak-anak mereka, menciptakan suasana yang mendukung bagi anak-anak selama penyuluhan dan layanan pemeriksaan gigi berlangsung. Dukungan ini bukan hanya memberikan kenyamanan bagi siswa yang menjalani pemeriksaan, tetapi juga membantu meningkatkan pemahaman orang tua mengenai pentingnya kesehatan gigi bagi anak-anak sejak dini. Ningsih, salah satu guru pendamping yang turut hadir, mengapresiasi program ini. “Program ini sangat penting dalam mendukung kesehatan gigi anak-anak dan memberikan pengetahuan kepada mereka tentang perawatan gigi yang benar. Kami berharap kegiatan ini memberikan dampak positif bagi para siswa dan masyarakat di Maros,” ujarnya. Program Penyuluhan yang Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Sebagai bagian dari Dies Natalis ke-42, program pengabdian masyarakat ini tidak hanya memiliki tujuan lokal tetapi juga mendukung pencapaian SDG 3, yaitu “menjamin kehidupan sehat dan mendukung kesejahteraan di segala usia.” Melalui edukasi tentang kebersihan gigi dan pemeriksaan kesehatan gratis, program ini memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan kesadaran kesehatan di kalangan masyarakat, terutama dalam hal menjaga kebersihan gigi dan mulut pada anak-anak. Di sisi lain, kegiatan ini juga mendukung peningkatan akses terhadap layanan kesehatan dasar, seperti yang dicita-citakan dalam SDG 3. Upaya ini menjadi langkah penting dalam memastikan bahwa anak-anak, sebagai generasi penerus bangsa, mendapatkan layanan kesehatan berkualitas yang mungkin tidak selalu mudah diakses oleh masyarakat. Mengajarkan Kebiasaan Sehat Sejak Dini untuk Masa Depan yang Lebih Baik Melalui kegiatan penyuluhan ini, para siswa diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi sebagai bagian dari kebiasaan hidup sehat. Penyuluhan ini tidak hanya menekankan pada perawatan sehari-hari seperti menyikat gigi dengan benar, tetapi juga memperkenalkan mereka pada pentingnya memeriksakan gigi secara rutin. Para dokter gigi dan mahasiswa MARS yang hadir memberikan panduan praktis mengenai cara membersihkan gigi yang baik, memilih makanan yang ramah untuk kesehatan gigi, serta memahami efek buruk dari kebiasaan makan yang tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan manis berlebihan. Selain itu, pemeriksaan gigi secara langsung oleh dokter gigi menjadi pengalaman berharga bagi para siswa, terutama mereka yang belum pernah memeriksakan gigi secara profesional sebelumnya. Dengan pemeriksaan dan penambalan gigi yang dilakukan, mereka belajar tentang manfaat dari merawat gigi yang sakit sejak dini untuk mencegah masalah yang lebih besar di masa mendatang. Peningkatan Kesehatan Gigi Anak Melalui Pendekatan Kolaboratif Kegiatan ini menunjukkan pendekatan kolaboratif antara mahasiswa, dosen, dan masyarakat yang bersatu untuk mencapai tujuan kesehatan bersama. Peran aktif para mahasiswa MARS tidak hanya sebagai tenaga pendidik, tetapi juga sebagai tenaga medis profesional dalam memberikan layanan kesehatan langsung kepada siswa. Melalui kolaborasi ini, FKM Unhas berharap program serupa dapat berlanjut dan bahkan berkembang di masa depan, dengan tujuan melibatkan lebih banyak siswa dan memperluas jangkauan edukasi kesehatan. FKM Unhas berencana untuk terus mengembangkan kegiatan pengabdian masyarakat semacam ini dalam mendukung kesehatan masyarakat. Keberhasilan kegiatan ini menunjukkan pentingnya melibatkan berbagai pihak, baik dari institusi pendidikan, tenaga medis, maupun masyarakat sendiri, dalam menciptakan dampak positif bagi kesehatan masyarakat. Dampak Positif Program Pengabdian Masyarakat FKM Unhas untuk Kabupaten Maros Dengan suksesnya penyuluhan ini, FKM Unhas berharap bisa menjadi contoh bagi institusi pendidikan lain dalam melaksanakan pengabdian masyarakat yang berdampak nyata. Melalui program yang dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan, FKM Unhas bertekad untuk terus berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat, terutama di wilayah Kabupaten Maros yang menjadi target kegiatan kali ini. FKM Unhas juga menargetkan bahwa program serupa akan lebih banyak diadakan di masa mendatang, tidak hanya di Maros tetapi juga di wilayah lain yang membutuhkan layanan kesehatan dasar bagi anak-anak. Dengan semakin banyak anak yang mendapatkan layanan kesehatan gigi sejak dini, diharapkan masyarakat Indonesia ke depannya akan lebih sehat dan memiliki kesadaran yang lebih tinggi terhadap pentingnya menjaga kesehatan gigi.

FKM Unhas Edukasi Ibu Rumah Tangga Maros tentang Keamanan Kemasan Makanan

Maros, 2 November 2024 – Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-42, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas), khususnya Departemen Ilmu Gizi, melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bertema “Edukasi Keamanan Kemasan Makanan.” Bertempat di Kantor Desa Majannang, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, acara ini berfokus pada peningkatan pengetahuan masyarakat tentang keamanan penggunaan kemasan makanan, khususnya bagi para ibu rumah tangga. Kegiatan ini tidak hanya menjadi momen untuk berbagi ilmu, namun juga bentuk nyata komitmen FKM Unhas untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan masyarakat melalui edukasi yang berkelanjutan. Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 2 November 2024 ini dihadiri oleh ibu-ibu rumah tangga Desa Majannang, yang menjadi sasaran utama dalam peningkatan pemahaman keamanan pangan. Edukasi Keamanan Kemasan Makanan untuk Lindungi Keluarga Kemasan makanan, terutama berbahan plastik, sering kali digunakan untuk menyimpan makanan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tidak semua jenis plastik aman, terutama jika digunakan untuk makanan panas atau secara berulang. Melalui kegiatan ini, FKM Unhas mengajak para peserta untuk lebih bijak dalam memilih kemasan makanan yang aman dengan memahami kode-kode pada kemasan plastik yang sering dijumpai. Melalui pemahaman yang benar mengenai kode pada kemasan plastik, masyarakat dapat menghindari risiko kontaminasi bahan kimia berbahaya yang dapat berdampak negatif pada kesehatan keluarga. FKM Unhas berharap ibu-ibu yang hadir bisa mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi agen perubahan bagi keluarga dan lingkungannya. Dukungan Positif dari Pemerintah Desa Majannang Kegiatan edukasi ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Desa Majannang. Kepala Desa Majannang menyampaikan apresiasi kepada FKM Unhas yang berinisiatif memberikan edukasi tentang keamanan kemasan makanan. Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan kesadaran ibu-ibu rumah tangga akan pentingnya memilih bahan kemasan yang tepat untuk menjaga kesehatan keluarga. “Kami sangat berterima kasih atas edukasi yang diberikan oleh FKM Unhas. Kami berharap para ibu rumah tangga kini dapat lebih selektif dalam memilih kemasan makanan yang aman, sehingga kesehatan keluarga lebih terjamin,” ujar Kepala Desa Majannang. Meningkatkan Kesadaran Akan Pentingnya Bahan Kemasan Makanan yang Aman Penggunaan plastik sebagai kemasan makanan memang sangat praktis, namun sering kali kurang dipahami bahwa tidak semua plastik aman digunakan. Banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa kode-kode tertentu pada kemasan plastik menunjukkan jenis plastik yang aman atau tidak untuk makanan. FKM Unhas melalui kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi lengkap tentang jenis-jenis plastik yang bisa digunakan untuk makanan, terutama bagi makanan panas dan penyimpanan jangka panjang. Para peserta diberikan penjelasan mengenai risiko penggunaan kemasan makanan yang tidak sesuai standar. Di samping itu, tim juga memberikan tips tentang cara menjaga kebersihan wadah makanan dan pentingnya melakukan pengecekan ulang setiap kali menggunakan kembali kemasan plastik. Antusiasme Peserta dalam Menerima Edukasi Keamanan Kemasan Makanan Para peserta yang hadir terlihat sangat antusias dengan edukasi ini. Banyak dari mereka yang baru menyadari bahwa pemakaian plastik tertentu bisa berdampak pada kesehatan jika digunakan secara tidak tepat. Salah satu peserta, Sagirah, menyatakan bahwa ia mendapatkan pengetahuan baru terkait kemasan makanan dari kegiatan ini. “Saya baru tahu kalau tidak semua plastik aman untuk makanan, terutama makanan panas atau yang sering disimpan lama. Informasi ini sangat bermanfaat bagi kami sebagai ibu rumah tangga yang sehari-hari menggunakan plastik,” ujarnya. FKM Unhas: Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Melalui Edukasi Keamanan Pangan Kegiatan ini merupakan bagian dari kontribusi FKM Unhas untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Edukasi tentang keamanan kemasan makanan tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga pada pola konsumsi yang bertanggung jawab. Dr. dr. Anna Khuzaimah, M.Kes, selaku penanggung jawab kegiatan, menjelaskan bahwa edukasi ini sangat relevan untuk mendukung dua poin utama dalam SDGs, yakni: Komitmen FKM Unhas untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat FKM Unhas menyadari bahwa keamanan pangan adalah isu yang penting bagi kesehatan jangka panjang masyarakat. Melalui kegiatan ini, FKM Unhas berharap masyarakat, terutama ibu rumah tangga, dapat menjadi lebih waspada dalam memilih kemasan makanan yang aman serta menerapkan tips kebersihan yang disarankan. Langkah kecil dalam memilih kemasan makanan yang tepat ini diharapkan dapat memberikan dampak besar pada kesehatan keluarga. Menurut Dr. Anna, selain memberikan edukasi tentang keamanan kemasan, tim FKM Unhas juga membagikan informasi tentang cara merawat dan membersihkan kemasan makanan yang benar. Harapannya, masyarakat Desa Majannang dapat menerapkan kebiasaan sehat dalam penggunaan kemasan makanan yang aman dalam jangka panjang. Peningkatan Kesadaran Keamanan Pangan di Masyarakat sebagai Target Jangka Panjang FKM Unhas berharap kegiatan pengabdian seperti ini dapat menjadi bagian dari strategi jangka panjang dalam membangun kesadaran masyarakat mengenai keamanan pangan dan pola konsumsi yang sehat. Kegiatan seperti ini juga menjadi salah satu langkah nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Melalui edukasi yang konsisten, FKM Unhas berharap masyarakat dapat semakin memahami pentingnya menjaga kesehatan keluarga dengan memilih kemasan makanan yang tepat dan aman. Dr. Anna juga menyampaikan bahwa FKM Unhas berencana untuk terus melaksanakan kegiatan serupa di berbagai wilayah dengan sasaran kelompok masyarakat yang lebih luas. Selain di Maros, program pengabdian ini diharapkan dapat menyentuh masyarakat di daerah lain dengan tantangan yang serupa. Kesehatan Keluarga Dimulai dari Kemasan Makanan yang Aman Dengan pemahaman yang baik tentang keamanan kemasan, masyarakat diharapkan bisa lebih selektif dalam memilih wadah makanan. Penting bagi setiap keluarga untuk mengetahui kode-kode pada kemasan plastik dan efek dari penggunaannya, agar terhindar dari potensi risiko kesehatan. Pilihan kemasan yang tepat tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan keluarga, tetapi juga mendukung pola konsumsi yang ramah lingkungan. FKM Unhas juga menegaskan bahwa melalui kegiatan ini, mereka berupaya mendorong para ibu rumah tangga untuk mengambil peran aktif dalam menjaga kesehatan keluarga melalui pengelolaan pangan yang lebih baik.

FKM Unhas Gelar Rangkaian Kegiatan Pengabdian Masyarakat di Maros Baru, Wujudkan Indonesia Sehat 2045

Maros, 2 November 2024 – Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-42, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) sukses menyelenggarakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang berlangsung di Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros. Selama dua hari, yaitu pada 1-2 November 2024, FKM Unhas menggerakkan seluruh program studi dan departemennya untuk berkontribusi nyata kepada masyarakat. Mengusung tema “Konektivitas Transformasi Kesehatan dan Budaya Menuju Indonesia Emas 2045,” PkM ini menjadi ajang FKM Unhas untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di bidang kesehatan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kontribusi FKM Unhas untuk Pembangunan Berkelanjutan Rangkaian PkM FKM Unhas ini berfokus pada kontribusi aktif dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang diinisiasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dengan melibatkan lebih dari 250 partisipan, termasuk 40 dosen, 35 tenaga kependidikan, dan 170 mahasiswa, kegiatan ini menjadi wujud nyata dari peran FKM Unhas dalam mendukung pembangunan sosial, kesehatan, dan lingkungan. Para peserta bahu-membahu menjalankan berbagai kegiatan pelayanan untuk masyarakat dengan total 24 aktivitas pengabdian. Lebih dari 800 warga setempat menjadi penerima manfaat dari layanan kesehatan gratis dan beragam aktivitas pengembangan kapasitas. FKM Unhas berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum untuk terus memperkuat peran pendidikan tinggi dalam menjawab kebutuhan masyarakat melalui pendekatan yang inovatif dan holistik. Program Pengabdian yang Beragam dan Inklusif Rangkaian kegiatan pengabdian ini mencakup sejumlah program edukasi, pelatihan, dan layanan kesehatan, yang berfokus pada kebutuhan langsung masyarakat. Berikut beberapa program unggulan yang dilakukan selama PkM ini: Selain itu, kegiatan ini juga mencakup pembagian sembako dan paket bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan sebagai bentuk kepedulian sosial dari FKM Unhas. Sambutan Positif dari Pemerintah dan Masyarakat Setempat Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari Camat Maros Baru yang menyatakan apresiasinya atas kepedulian FKM Unhas terhadap kesejahteraan masyarakat. “Kami sangat senang dan berterima kasih kepada FKM Unhas atas berbagai program yang bermanfaat ini. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut di masa mendatang,” ungkapnya. Dalam sambutannya, Dekan FKM Unhas, Prof. Sukri Palutturi, SKM, M.Kes., M.Sc.PH., Ph.D, menegaskan bahwa kegiatan PkM ini adalah wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. “Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Maros Baru dan meningkatkan kualitas hidup mereka,” tuturnya. Dukungan Terhadap Pencapaian SDGs Kegiatan PkM FKM Unhas sejalan dengan beberapa poin dalam SDGs, antara lain: Dengan adanya kegiatan ini, FKM Unhas memperkuat peran perguruan tinggi dalam mencapai tujuan global SDGs dengan cara yang langsung dirasakan oleh masyarakat. Langkah ini diharapkan dapat menginspirasi lembaga pendidikan tinggi lainnya untuk turut berperan aktif dalam menciptakan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Harapan ke Depan untuk Program Pengabdian Masyarakat Melalui program PkM yang semakin berkembang, FKM Unhas bercita-cita untuk terus memperluas jangkauan dan kualitas pelayanannya. Kegiatan yang berlangsung di Kecamatan Maros Baru ini merupakan salah satu dari banyak upaya yang dilakukan FKM Unhas untuk berkontribusi dalam pengembangan masyarakat, terutama dalam aspek kesehatan, pendidikan, dan lingkungan. Diharapkan, dengan kolaborasi yang baik antara pihak universitas dan pemerintah daerah, kegiatan-kegiatan pengabdian kepada masyarakat seperti ini dapat terus dilaksanakan secara berkala dan menjangkau lebih banyak daerah lain. Prof. Sukri menegaskan komitmen FKM Unhas dalam pengembangan masyarakat melalui program-program yang relevan dan berkelanjutan. Peningkatan Kapasitas Masyarakat sebagai Agen Perubahan Salah satu hal penting dalam kegiatan ini adalah melibatkan masyarakat lokal sebagai mitra aktif dalam setiap program. Misalnya, melalui pelatihan komunikasi bagi kader posyandu dan edukasi PHBS di sekolah-sekolah, FKM Unhas berharap dapat membangun kesadaran masyarakat untuk menjadi agen perubahan di lingkungan mereka masing-masing. Dengan demikian, transformasi menuju kehidupan yang lebih sehat dan berkelanjutan dapat tercapai lebih cepat dan merata. Menuju Indonesia Emas 2045 dengan Konektivitas Kesehatan dan Budaya Tema “Konektivitas Transformasi Kesehatan dan Budaya Menuju Indonesia Emas 2045” yang diusung dalam PkM FKM Unhas ini merefleksikan harapan besar untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan peduli lingkungan. Melalui sinergi antara pendidikan, kesehatan, dan budaya, FKM Unhas berharap dapat menjadi bagian dari transformasi menuju Indonesia Emas di tahun 2045.

FKM Unhas Gelar Pelatihan Eco-Enzyme, Wujudkan Desa Borimasunggu Lebih Hijau

Maros, 2 November 2024 – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) terus berkomitmen dalam pengabdian kepada masyarakat melalui program-program ramah lingkungan. Memperingati Dies Natalis FKM Unhas yang ke-43, tim pengabdian dari Departemen Kesehatan Lingkungan mengadakan pelatihan pembuatan eco-enzyme bagi warga Desa Borimasunggu, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros. Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam mengolah limbah rumah tangga dengan cara yang lebih ramah lingkungan, sekaligus mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) terutama di bidang kesehatan dan sanitasi. Eco-Enzyme: Solusi Pengelolaan Limbah yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan Pelatihan ini difokuskan pada pembuatan eco-enzyme, yaitu cairan serbaguna yang dihasilkan dari fermentasi sisa sayuran dan buah-buahan. Eco-enzyme dapat digunakan sebagai pembersih alami rumah tangga yang ramah lingkungan. Limbah organik rumah tangga seringkali menjadi sumber pencemaran, sehingga inovasi seperti eco-enzyme dapat membantu mengurangi volume sampah dan dampak negatifnya pada lingkungan. Dengan pemanfaatan eco-enzyme, masyarakat dapat mengubah sisa dapur yang biasanya dibuang menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomi. Meningkatkan Kesadaran dan Keterampilan Warga dalam Pengelolaan Sampah Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh empat dosen pendamping, sepuluh mahasiswa, Kepala Desa Borimasunggu, serta dua puluh ibu rumah tangga setempat. Basir, SKM, M.Sc., salah satu dosen pendamping, menekankan pentingnya pelatihan ini untuk memperkenalkan konsep pengelolaan limbah domestik yang efektif. Menurutnya, pelatihan ini memberi kesempatan bagi para ibu rumah tangga untuk belajar cara memanfaatkan sisa dapur menjadi sesuatu yang berguna. “Pelatihan eco-enzyme diharapkan dapat meningkatkan keterampilan warga, khususnya ibu-ibu rumah tangga, dalam mengelola sampah dapur. Eco-enzyme tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga dapat menggantikan sebagian kebutuhan rumah tangga secara alami dan lebih sehat. Kami berharap manfaat eco-enzyme ini dapat dirasakan oleh masyarakat Desa Borimasunggu,” ujar Dr. Agus Bintara Birawida, Koordinator Tim Pengabdian Masyarakat. Proses Pelatihan: Meningkatkan Pemahaman dengan Pendekatan Teori dan Praktik Pelatihan dimulai dengan pre-test untuk menilai pemahaman awal peserta tentang pengelolaan sampah dan eco-enzyme. Setelah itu, peserta diberi materi teori tentang manfaat dan fungsi eco-enzyme. Bagian inti dari pelatihan ini adalah sesi praktik pembuatan eco-enzyme, di mana peserta diajak membuat cairan eco-enzyme menggunakan sisa-sisa sayuran dan buah-buahan. Sebagai penutup, dilakukan post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman peserta setelah pelatihan. Kegiatan ini disambut antusias oleh warga Desa Borimasunggu. Syamsul Rijal, Kepala Desa, menyampaikan apresiasi atas kedatangan tim FKM Unhas yang membawa ilmu baru kepada warganya. “Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa dan dosen FKM Unhas yang memberikan pelatihan eco-enzyme kepada ibu-ibu di desa kami. Semoga ilmu yang diberikan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga sampah dapur tidak hanya menjadi limbah tetapi bisa bernilai ekonomis,” ujar Syamsul. Manfaat Eco-Enzyme bagi Kesehatan dan Lingkungan Eco-enzyme memiliki banyak manfaat lingkungan dan kesehatan. Cairan ini dapat digunakan sebagai pembersih alami yang membantu mengurangi polusi udara, tanah, dan air akibat limbah domestik. Dengan eco-enzyme, rumah tangga dapat mengurangi penggunaan bahan kimia dalam produk pembersih, sehingga membantu meminimalkan pencemaran air dan ekosistem. Selain itu, eco-enzyme juga berperan penting dalam menurunkan emisi gas berbahaya yang dihasilkan dari sampah organik yang terurai. Dengan berkurangnya emisi, kualitas udara menjadi lebih baik, mendukung SDG 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik) dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Eco-enzyme juga membantu menjaga kualitas air karena kandungan alaminya mampu meminimalkan pencemaran dari limbah rumah tangga, sesuai dengan tujuan SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak). Penerapan Eco-Enzyme dalam Kehidupan Sehari-Hari Eco-enzyme merupakan solusi praktis untuk membersihkan rumah tanpa bahan kimia, sehingga lebih aman bagi kesehatan dan lingkungan. Beberapa manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dalam penggunaan eco-enzyme, antara lain: Dengan penerapan ini, masyarakat dapat merasakan manfaat eco-enzyme sebagai produk ramah lingkungan yang menggantikan kebutuhan rumah tangga sehari-hari, sekaligus mendukung kesehatan dan keberlanjutan lingkungan. Dampak Positif bagi Lingkungan dan Kehidupan Masyarakat Penggunaan eco-enzyme secara konsisten dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar. Eco-enzyme berkontribusi pada pengurangan sampah organik yang jika tidak diolah akan menghasilkan gas metana yang berbahaya bagi kualitas udara. Dengan berkurangnya emisi gas metana, kualitas udara akan semakin membaik, mendukung masyarakat untuk hidup lebih sehat di lingkungan yang bersih. Selain itu, eco-enzyme juga membantu menjaga kebersihan saluran air karena tidak mengandung zat kimia berbahaya. Hal ini sangat mendukung tercapainya tujuan SDG 6, yaitu menyediakan air bersih dan sanitasi layak bagi masyarakat. Dengan menggunakan eco-enzyme sebagai alternatif pembersih, masyarakat dapat membantu menjaga ekosistem air dan memastikan air yang lebih aman untuk dikonsumsi. Harapan dan Langkah Ke Depan Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi masyarakat Desa Borimasunggu untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan sadar akan pentingnya pengelolaan limbah yang bertanggung jawab. Tim pengabdian FKM Unhas berharap bahwa pengetahuan yang telah disampaikan dapat diimplementasikan secara berkelanjutan oleh warga. Diharapkan pula, kegiatan ini dapat menginspirasi desa lain untuk mengadopsi eco-enzyme sebagai salah satu metode pengelolaan limbah yang efisien dan ramah lingkungan. “Kami berharap pelatihan ini bisa menjadi awal perubahan besar dalam pengelolaan limbah rumah tangga di desa ini. Semoga langkah kecil ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk menerapkan pola hidup yang lebih ramah lingkungan,” ujar Dr. Agus Bintara Birawida. Menuju Kehidupan yang Lebih Sehat dan Berkelanjutan Dengan semakin banyaknya masyarakat yang terlibat dalam pelatihan seperti ini, FKM Unhas berharap dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Selain memperingati Dies Natalis, pelatihan eco-enzyme ini juga merupakan wujud nyata dari kontribusi universitas dalam mendukung SDGs dan membentuk masyarakat yang lebih sadar lingkungan. Kesadaran akan pengelolaan limbah yang bertanggung jawab dan berkelanjutan merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara luas. FKM Unhas berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan secara rutin dan lebih luas lagi, agar manfaatnya dapat dirasakan tidak hanya oleh warga desa Borimasunggu, tetapi juga oleh masyarakat di wilayah lain.