FKM Unhas Gelar Rangkaian Kegiatan Pengabdian Masyarakat di Maros Baru, Wujudkan Indonesia Sehat 2045
Maros, 2 November 2024 – Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-42, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) sukses menyelenggarakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang berlangsung di Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros. Selama dua hari, yaitu pada 1-2 November 2024, FKM Unhas menggerakkan seluruh program studi dan departemennya untuk berkontribusi nyata kepada masyarakat. Mengusung tema “Konektivitas Transformasi Kesehatan dan Budaya Menuju Indonesia Emas 2045,” PkM ini menjadi ajang FKM Unhas untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di bidang kesehatan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kontribusi FKM Unhas untuk Pembangunan Berkelanjutan Rangkaian PkM FKM Unhas ini berfokus pada kontribusi aktif dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang diinisiasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dengan melibatkan lebih dari 250 partisipan, termasuk 40 dosen, 35 tenaga kependidikan, dan 170 mahasiswa, kegiatan ini menjadi wujud nyata dari peran FKM Unhas dalam mendukung pembangunan sosial, kesehatan, dan lingkungan. Para peserta bahu-membahu menjalankan berbagai kegiatan pelayanan untuk masyarakat dengan total 24 aktivitas pengabdian. Lebih dari 800 warga setempat menjadi penerima manfaat dari layanan kesehatan gratis dan beragam aktivitas pengembangan kapasitas. FKM Unhas berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum untuk terus memperkuat peran pendidikan tinggi dalam menjawab kebutuhan masyarakat melalui pendekatan yang inovatif dan holistik. Program Pengabdian yang Beragam dan Inklusif Rangkaian kegiatan pengabdian ini mencakup sejumlah program edukasi, pelatihan, dan layanan kesehatan, yang berfokus pada kebutuhan langsung masyarakat. Berikut beberapa program unggulan yang dilakukan selama PkM ini: Selain itu, kegiatan ini juga mencakup pembagian sembako dan paket bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan sebagai bentuk kepedulian sosial dari FKM Unhas. Sambutan Positif dari Pemerintah dan Masyarakat Setempat Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari Camat Maros Baru yang menyatakan apresiasinya atas kepedulian FKM Unhas terhadap kesejahteraan masyarakat. “Kami sangat senang dan berterima kasih kepada FKM Unhas atas berbagai program yang bermanfaat ini. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut di masa mendatang,” ungkapnya. Dalam sambutannya, Dekan FKM Unhas, Prof. Sukri Palutturi, SKM, M.Kes., M.Sc.PH., Ph.D, menegaskan bahwa kegiatan PkM ini adalah wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. “Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Maros Baru dan meningkatkan kualitas hidup mereka,” tuturnya. Dukungan Terhadap Pencapaian SDGs Kegiatan PkM FKM Unhas sejalan dengan beberapa poin dalam SDGs, antara lain: Dengan adanya kegiatan ini, FKM Unhas memperkuat peran perguruan tinggi dalam mencapai tujuan global SDGs dengan cara yang langsung dirasakan oleh masyarakat. Langkah ini diharapkan dapat menginspirasi lembaga pendidikan tinggi lainnya untuk turut berperan aktif dalam menciptakan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Harapan ke Depan untuk Program Pengabdian Masyarakat Melalui program PkM yang semakin berkembang, FKM Unhas bercita-cita untuk terus memperluas jangkauan dan kualitas pelayanannya. Kegiatan yang berlangsung di Kecamatan Maros Baru ini merupakan salah satu dari banyak upaya yang dilakukan FKM Unhas untuk berkontribusi dalam pengembangan masyarakat, terutama dalam aspek kesehatan, pendidikan, dan lingkungan. Diharapkan, dengan kolaborasi yang baik antara pihak universitas dan pemerintah daerah, kegiatan-kegiatan pengabdian kepada masyarakat seperti ini dapat terus dilaksanakan secara berkala dan menjangkau lebih banyak daerah lain. Prof. Sukri menegaskan komitmen FKM Unhas dalam pengembangan masyarakat melalui program-program yang relevan dan berkelanjutan. Peningkatan Kapasitas Masyarakat sebagai Agen Perubahan Salah satu hal penting dalam kegiatan ini adalah melibatkan masyarakat lokal sebagai mitra aktif dalam setiap program. Misalnya, melalui pelatihan komunikasi bagi kader posyandu dan edukasi PHBS di sekolah-sekolah, FKM Unhas berharap dapat membangun kesadaran masyarakat untuk menjadi agen perubahan di lingkungan mereka masing-masing. Dengan demikian, transformasi menuju kehidupan yang lebih sehat dan berkelanjutan dapat tercapai lebih cepat dan merata. Menuju Indonesia Emas 2045 dengan Konektivitas Kesehatan dan Budaya Tema “Konektivitas Transformasi Kesehatan dan Budaya Menuju Indonesia Emas 2045” yang diusung dalam PkM FKM Unhas ini merefleksikan harapan besar untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan peduli lingkungan. Melalui sinergi antara pendidikan, kesehatan, dan budaya, FKM Unhas berharap dapat menjadi bagian dari transformasi menuju Indonesia Emas di tahun 2045.
FKM Unhas Gelar Pelatihan Eco-Enzyme, Wujudkan Desa Borimasunggu Lebih Hijau
Maros, 2 November 2024 – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) terus berkomitmen dalam pengabdian kepada masyarakat melalui program-program ramah lingkungan. Memperingati Dies Natalis FKM Unhas yang ke-43, tim pengabdian dari Departemen Kesehatan Lingkungan mengadakan pelatihan pembuatan eco-enzyme bagi warga Desa Borimasunggu, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros. Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam mengolah limbah rumah tangga dengan cara yang lebih ramah lingkungan, sekaligus mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) terutama di bidang kesehatan dan sanitasi. Eco-Enzyme: Solusi Pengelolaan Limbah yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan Pelatihan ini difokuskan pada pembuatan eco-enzyme, yaitu cairan serbaguna yang dihasilkan dari fermentasi sisa sayuran dan buah-buahan. Eco-enzyme dapat digunakan sebagai pembersih alami rumah tangga yang ramah lingkungan. Limbah organik rumah tangga seringkali menjadi sumber pencemaran, sehingga inovasi seperti eco-enzyme dapat membantu mengurangi volume sampah dan dampak negatifnya pada lingkungan. Dengan pemanfaatan eco-enzyme, masyarakat dapat mengubah sisa dapur yang biasanya dibuang menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomi. Meningkatkan Kesadaran dan Keterampilan Warga dalam Pengelolaan Sampah Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh empat dosen pendamping, sepuluh mahasiswa, Kepala Desa Borimasunggu, serta dua puluh ibu rumah tangga setempat. Basir, SKM, M.Sc., salah satu dosen pendamping, menekankan pentingnya pelatihan ini untuk memperkenalkan konsep pengelolaan limbah domestik yang efektif. Menurutnya, pelatihan ini memberi kesempatan bagi para ibu rumah tangga untuk belajar cara memanfaatkan sisa dapur menjadi sesuatu yang berguna. “Pelatihan eco-enzyme diharapkan dapat meningkatkan keterampilan warga, khususnya ibu-ibu rumah tangga, dalam mengelola sampah dapur. Eco-enzyme tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga dapat menggantikan sebagian kebutuhan rumah tangga secara alami dan lebih sehat. Kami berharap manfaat eco-enzyme ini dapat dirasakan oleh masyarakat Desa Borimasunggu,” ujar Dr. Agus Bintara Birawida, Koordinator Tim Pengabdian Masyarakat. Proses Pelatihan: Meningkatkan Pemahaman dengan Pendekatan Teori dan Praktik Pelatihan dimulai dengan pre-test untuk menilai pemahaman awal peserta tentang pengelolaan sampah dan eco-enzyme. Setelah itu, peserta diberi materi teori tentang manfaat dan fungsi eco-enzyme. Bagian inti dari pelatihan ini adalah sesi praktik pembuatan eco-enzyme, di mana peserta diajak membuat cairan eco-enzyme menggunakan sisa-sisa sayuran dan buah-buahan. Sebagai penutup, dilakukan post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman peserta setelah pelatihan. Kegiatan ini disambut antusias oleh warga Desa Borimasunggu. Syamsul Rijal, Kepala Desa, menyampaikan apresiasi atas kedatangan tim FKM Unhas yang membawa ilmu baru kepada warganya. “Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa dan dosen FKM Unhas yang memberikan pelatihan eco-enzyme kepada ibu-ibu di desa kami. Semoga ilmu yang diberikan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga sampah dapur tidak hanya menjadi limbah tetapi bisa bernilai ekonomis,” ujar Syamsul. Manfaat Eco-Enzyme bagi Kesehatan dan Lingkungan Eco-enzyme memiliki banyak manfaat lingkungan dan kesehatan. Cairan ini dapat digunakan sebagai pembersih alami yang membantu mengurangi polusi udara, tanah, dan air akibat limbah domestik. Dengan eco-enzyme, rumah tangga dapat mengurangi penggunaan bahan kimia dalam produk pembersih, sehingga membantu meminimalkan pencemaran air dan ekosistem. Selain itu, eco-enzyme juga berperan penting dalam menurunkan emisi gas berbahaya yang dihasilkan dari sampah organik yang terurai. Dengan berkurangnya emisi, kualitas udara menjadi lebih baik, mendukung SDG 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik) dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Eco-enzyme juga membantu menjaga kualitas air karena kandungan alaminya mampu meminimalkan pencemaran dari limbah rumah tangga, sesuai dengan tujuan SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak). Penerapan Eco-Enzyme dalam Kehidupan Sehari-Hari Eco-enzyme merupakan solusi praktis untuk membersihkan rumah tanpa bahan kimia, sehingga lebih aman bagi kesehatan dan lingkungan. Beberapa manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dalam penggunaan eco-enzyme, antara lain: Dengan penerapan ini, masyarakat dapat merasakan manfaat eco-enzyme sebagai produk ramah lingkungan yang menggantikan kebutuhan rumah tangga sehari-hari, sekaligus mendukung kesehatan dan keberlanjutan lingkungan. Dampak Positif bagi Lingkungan dan Kehidupan Masyarakat Penggunaan eco-enzyme secara konsisten dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar. Eco-enzyme berkontribusi pada pengurangan sampah organik yang jika tidak diolah akan menghasilkan gas metana yang berbahaya bagi kualitas udara. Dengan berkurangnya emisi gas metana, kualitas udara akan semakin membaik, mendukung masyarakat untuk hidup lebih sehat di lingkungan yang bersih. Selain itu, eco-enzyme juga membantu menjaga kebersihan saluran air karena tidak mengandung zat kimia berbahaya. Hal ini sangat mendukung tercapainya tujuan SDG 6, yaitu menyediakan air bersih dan sanitasi layak bagi masyarakat. Dengan menggunakan eco-enzyme sebagai alternatif pembersih, masyarakat dapat membantu menjaga ekosistem air dan memastikan air yang lebih aman untuk dikonsumsi. Harapan dan Langkah Ke Depan Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi masyarakat Desa Borimasunggu untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan sadar akan pentingnya pengelolaan limbah yang bertanggung jawab. Tim pengabdian FKM Unhas berharap bahwa pengetahuan yang telah disampaikan dapat diimplementasikan secara berkelanjutan oleh warga. Diharapkan pula, kegiatan ini dapat menginspirasi desa lain untuk mengadopsi eco-enzyme sebagai salah satu metode pengelolaan limbah yang efisien dan ramah lingkungan. “Kami berharap pelatihan ini bisa menjadi awal perubahan besar dalam pengelolaan limbah rumah tangga di desa ini. Semoga langkah kecil ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk menerapkan pola hidup yang lebih ramah lingkungan,” ujar Dr. Agus Bintara Birawida. Menuju Kehidupan yang Lebih Sehat dan Berkelanjutan Dengan semakin banyaknya masyarakat yang terlibat dalam pelatihan seperti ini, FKM Unhas berharap dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Selain memperingati Dies Natalis, pelatihan eco-enzyme ini juga merupakan wujud nyata dari kontribusi universitas dalam mendukung SDGs dan membentuk masyarakat yang lebih sadar lingkungan. Kesadaran akan pengelolaan limbah yang bertanggung jawab dan berkelanjutan merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara luas. FKM Unhas berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan secara rutin dan lebih luas lagi, agar manfaatnya dapat dirasakan tidak hanya oleh warga desa Borimasunggu, tetapi juga oleh masyarakat di wilayah lain.
HIMAPID FKM Unhas Gelar Edukasi TB dan Skrining PTM, Siap Sambut TCYSPH 2024
Makassar, 27 Oktober 2024 – Himpunan Mahasiswa Epidemiologi (HIMAPID) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) berhasil menggelar kegiatan edukasi mengenai penyakit Tuberkulosis (TB) dan skrining Penyakit Tidak Menular (PTM) sebagai bagian dari persiapan TB Care Youth Summit on Public Health (TCYSPH) Unhas 2024. Kegiatan edukasi dan skrining ini berlangsung di dua lokasi, yakni Car Free Day (CFD) Unhas dan Asrama Mahasiswa Unhas (Ramsis) mulai pukul 6 pagi hingga 11 siang, yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat serta mahasiswa mengenai pentingnya pencegahan dan penanganan dini TB serta PTM. Program ini terselenggara berkat kolaborasi antara HIMAPID FKM Unhas dengan Stop TB Partnership Indonesia, menunjukkan komitmen FKM Unhas dalam mendukung gerakan global melawan TB dan deteksi dini PTM di Indonesia. Antusiasme Masyarakat di Car Free Day UnhasKegiatan di CFD Unhas dipadati oleh puluhan pengunjung yang memanfaatkan layanan skrining gratis yang disediakan oleh HIMAPID FKM Unhas. Pemeriksaan kesehatan meliputi skrining tekanan darah untuk mendeteksi hipertensi dan pemeriksaan gula darah guna mengetahui risiko Diabetes Mellitus. Skrining ini sangat bermanfaat bagi pengunjung yang ingin mengetahui status kesehatannya secara langsung. Acara ini semakin meriah dengan adanya Senam Jingle TB, yaitu kegiatan olahraga yang diiringi dengan musik dan pesan kesehatan mengenai TB. Senam ini dirancang agar masyarakat tidak hanya mendapatkan edukasi, tetapi juga dapat menikmati kegiatan olahraga yang menyehatkan tubuh. Banyak peserta dari berbagai kalangan usia terlibat aktif dalam kegiatan senam ini, menciptakan suasana yang positif sekaligus mendukung misi HIMAPID untuk meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya pencegahan TB melalui gaya hidup sehat. Edukasi TB untuk Mahasiswa di Asrama Unhas (Ramsis)Selain CFD, kegiatan edukasi mengenai TB juga dilakukan di Ramsis untuk mahasiswa yang tinggal di asrama Unhas. Edukasi ini difokuskan pada pencegahan TB di lingkungan padat penduduk seperti asrama. Para penghuni asrama sangat antusias mengikuti edukasi ini, mengingat pentingnya kesadaran akan bahaya TB dan cara pencegahannya. HIMAPID menyampaikan informasi praktis tentang gejala awal TB, cara penularan, dan langkah-langkah pencegahan agar mahasiswa dapat menjaga kesehatan mereka dengan lebih baik dan terhindar dari penyakit ini. Komitmen HIMAPID FKM Unhas dalam Eliminasi TB dan PTMArbi Ahmadi, Ketua HIMAPID FKM Unhas sekaligus Project Officer dari kegiatan ini, menjelaskan bahwa program edukasi ini merupakan bentuk kepedulian HIMAPID FKM Unhas terhadap eliminasi TB dan deteksi dini PTM. Ia mengungkapkan bahwa Indonesia menghadapi “beban tiga penyakit” atau triple burden disease, di mana TB masih menjadi penyakit menular utama di negara ini, menempatkan Indonesia pada peringkat kedua tertinggi di dunia setelah India. “Seperti yang kita tahu, Indonesia saat ini mengalami triple burden disease, dengan TB sebagai salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah utama. Posisi kita bahkan menduduki peringkat kedua dunia setelah India,” ungkap Arbi. Ia juga menambahkan bahwa pola hidup masyarakat yang semakin berubah turut menyebabkan peningkatan kasus PTM, seperti hipertensi dan diabetes, terutama di kalangan anak muda. Transisi ini disebut sebagai Transisi Epidemiologi, yaitu pergeseran pola penyakit dari penyakit menular ke penyakit tidak menular. HIMAPID berharap melalui program edukasi ini, generasi muda semakin sadar akan pentingnya deteksi dini dan pencegahan baik untuk TB maupun PTM. Rangkaian Kegiatan Roadshow menuju TB Care Youth Summit on Public Health (TCYSPH) 2024Kegiatan edukasi TB dan skrining PTM ini merupakan salah satu agenda dalam Roadshow to TCYSPH Unhas 2024 yang akan berlangsung sepanjang Oktober hingga November 2024. Agenda lainnya termasuk survei mini untuk mengetahui pengetahuan dasar, stigma, dan diskriminasi seputar TB di kalangan masyarakat. HIMAPID juga menyelenggarakan TB Talk melalui Instagram Live, Edu TB Podcast, serta kompetisi esai bertema TB Care Youth. Seluruh kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat, terutama generasi muda, terhadap bahaya TB dan pentingnya pencegahan PTM. Puncak acara dari rangkaian kegiatan ini adalah konferensi TB Care Youth Summit on Public Health yang akan diadakan pada akhir November 2024. Konferensi ini akan melibatkan mahasiswa Unhas serta mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia untuk bersama-sama merumuskan rekomendasi kebijakan terkait Program Kampus Sehat dengan fokus pada isu TB. Deklarasi yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi landasan untuk memperkuat upaya eliminasi TB di kalangan generasi muda dan di lingkungan kampus. Dukungan Stop TB Partnership Indonesia dalam Pengendalian TB di IndonesiaKerjasama HIMAPID FKM Unhas dengan Stop TB Partnership Indonesia dalam kegiatan ini merupakan langkah nyata untuk mendukung program nasional dalam penanggulangan TB. Stop TB Partnership Indonesia berperan penting dalam kampanye pencegahan dan eliminasi TB, serta berupaya melibatkan kalangan muda agar lebih aktif dalam upaya pencegahan dan pengendalian TB. Melalui kegiatan edukasi dan skrining PTM yang diselenggarakan HIMAPID, diharapkan generasi muda tidak hanya memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap TB tetapi juga terlibat langsung dalam upaya pencegahan. HIMAPID berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara rutin dan lebih meluas, sehingga dapat memperkuat kesehatan masyarakat melalui pendekatan yang berbasis komunitas dan pendidikan kesehatan. Meningkatkan Kepedulian Terhadap Kesehatan Masyarakat di Lingkungan KampusDengan adanya kegiatan edukasi TB dan skrining PTM ini, HIMAPID FKM Unhas menunjukkan komitmen yang kuat dalam meningkatkan kesadaran akan kesehatan masyarakat di lingkungan kampus dan masyarakat luas. Upaya ini sejalan dengan misi Unhas untuk menciptakan kampus yang sehat dan berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat di Indonesia. HIMAPID berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi organisasi mahasiswa lainnya dalam mendukung kesehatan masyarakat.
FKM Unhas Jalin Kerja Sama Internasional dengan Soon Chunhyang University
Makassar, 25 Oktober 2024 – Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) semakin memperkokoh posisinya di dunia internasional melalui penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Faculty of Natural Science di Soon Chunhyang University (SCU), Korea Selatan. MoU yang ditandatangani pada Jumat, 25 Oktober 2024, ini merupakan langkah penting bagi FKM Unhas untuk mewujudkan visinya sebagai universitas kelas dunia, yang bukan hanya unggul di tingkat nasional tetapi juga memiliki kontribusi di jejaring internasional. Misi Internasionalisasi FKM Unhas Kerjasama ini bertujuan memperkuat hubungan akademik antara FKM Unhas dan SCU, mencakup berbagai bidang seperti penelitian bersama, pertukaran mahasiswa dan dosen, serta program pengembangan akademik yang berkelanjutan. Dengan menandatangani MoU ini, FKM Unhas menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengembangan sumber daya manusia. Langkah ini sejalan dengan visi FKM Unhas untuk menjadikan Unhas sebagai universitas yang tidak hanya berdaya saing di dalam negeri tetapi juga di dunia internasional. Delegasi FKM Unhas dan Harapan Kolaborasi Global Dalam pertemuan bersejarah ini, FKM Unhas mengirimkan delegasi yang dipimpin oleh Prof. Sukri Palutturi, SKM, M.Kes, MSc.PH, Ph.D, yang juga Dekan FKM Unhas. Ia didampingi oleh Dr. Wahiduddin, SKM, M.Kes, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, serta Dr. Hasnawati Amqam, SKM., M.Sc, Ketua Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat FKM Unhas. Dalam sambutannya, Prof. Sukri Palutturi menyampaikan harapannya agar kerjasama ini dapat membuka berbagai peluang untuk aktivitas internasional yang strategis dan memberi manfaat yang signifikan, tidak hanya bagi mahasiswa tetapi juga bagi dosen dan lingkungan akademik secara keseluruhan. “MoU ini membuka banyak peluang bagi FKM Unhas untuk terlibat dalam kolaborasi internasional yang bermanfaat, baik di bidang pendidikan maupun penelitian. Kami berharap kerja sama ini dapat meningkatkan wawasan global mahasiswa dan dosen, serta memperkuat reputasi Unhas di kancah internasional,” kata Prof. Sukri Palutturi. Manfaat Kerja Sama bagi Mahasiswa dan Dosen Program-program yang direncanakan dalam MoU ini diharapkan dapat memperkaya pengalaman dan pengetahuan global mahasiswa FKM Unhas. Dengan adanya pertukaran mahasiswa, mereka memiliki kesempatan untuk belajar di luar negeri, mempelajari perspektif baru dalam bidang kesehatan masyarakat, dan terlibat langsung dalam lingkungan internasional. Program pertukaran dosen juga akan membuka jalan bagi para pengajar untuk berkolaborasi dalam penelitian global dan berbagi wawasan mengenai kesehatan masyarakat dengan rekan-rekan mereka di SCU. Kerjasama ini juga membawa manfaat signifikan dalam bidang penelitian. Kolaborasi riset antara FKM Unhas dan SCU akan memfasilitasi penelitian yang dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat, baik di Indonesia maupun di Korea Selatan. Pertukaran pengetahuan dan data antara kedua institusi akan memperkuat kapasitas riset dan membuka jalan bagi inovasi yang relevan untuk masalah-masalah kesehatan masyarakat global. Sambutan Hangat dari Soon Chunhyang University Dalam pertemuan yang diadakan di kampus SCU di Asan, Korea Selatan, delegasi FKM Unhas disambut hangat oleh pihak SCU. Hadir dalam acara tersebut, Prof. Kwang Soo Lee, Dekan Faculty of Natural Science SCU, didampingi oleh profesor dari Departemen Environmental Health Science yaitu Prof. Jeongim Park, Prof. Jong Twe Lee, dan Prof. Kang-Ke Lee. Selain itu, perwakilan dari Kantor Internasional SCU, Ms. Lee, juga turut hadir untuk membahas mekanisme kerjasama internasional antara kedua universitas. Pihak SCU sangat antusias dengan MoU ini dan berharap dapat melakukan berbagai kegiatan kolaboratif yang dapat memperkuat perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang kesehatan masyarakat dan ilmu lingkungan. Dekan Faculty of Natural Science, Prof. Kwang Soo Lee, menyatakan bahwa kerjasama ini merupakan langkah positif yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi kedua institusi. “Kami sangat menyambut baik kerja sama dengan FKM Unhas ini. Semoga kerjasama ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan ilmu kesehatan masyarakat di kedua negara, dan membawa dampak positif bagi masyarakat luas,” ujar Prof. Kwang Soo Lee. Kolaborasi dalam Riset Kesehatan dan Lingkungan Usai acara penandatanganan MoU, delegasi FKM Unhas diajak berkeliling kampus SCU untuk melihat berbagai fasilitas yang tersedia, khususnya di Faculty of Natural Science. Kunjungan ini memberikan kesempatan bagi delegasi untuk memahami lebih dalam lingkungan akademik di SCU dan menjajaki peluang kerjasama lebih lanjut. Delegasi juga melakukan diskusi dengan grup riset di bawah pimpinan Prof. Seongjim Park, seorang ahli dalam bidang ilmu lingkungan, yang berfokus pada isu-isu kesehatan lingkungan dan perubahan iklim. Diskusi dengan grup riset Prof. Seongjim Park membuka peluang bagi kolaborasi dalam penelitian yang relevan dengan masalah-masalah kesehatan dan lingkungan. FKM Unhas melihat peluang besar untuk melakukan riset bersama yang dapat memberikan solusi terhadap isu-isu kesehatan global, terutama yang berkaitan dengan lingkungan dan perubahan iklim. Kolaborasi ini juga akan memperkuat kapasitas penelitian di kedua universitas, sekaligus mendukung misi FKM Unhas dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Fokus pada Peningkatan Reputasi Internasional FKM Unhas Langkah FKM Unhas untuk menjalin kerjasama dengan SCU adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan reputasi internasional Unhas. MoU ini juga sejalan dengan misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yang mendorong universitas-universitas di Indonesia untuk memperluas jejaring internasional mereka dan terlibat aktif dalam kolaborasi lintas negara. Dengan memperluas kerjasama dengan universitas-universitas di luar negeri, FKM Unhas tidak hanya memperluas cakrawala akademik bagi mahasiswa dan dosen tetapi juga berkontribusi pada penguatan daya saing pendidikan tinggi di Indonesia. Universitas yang memiliki jejaring internasional yang kuat memiliki keunggulan dalam menawarkan program-program yang relevan dengan kebutuhan global serta menyediakan mahasiswa dengan peluang yang lebih luas untuk berkembang. Komitmen FKM Unhas Menuju Universitas Kelas Dunia Kerjasama ini merupakan salah satu langkah nyata FKM Unhas untuk terus berkembang menuju universitas berstandar internasional. Melalui kolaborasi dengan SCU, FKM Unhas berkomitmen untuk menghadirkan pengalaman akademik yang berkelas dunia bagi mahasiswa, dosen, dan seluruh civitas akademika. Kerjasama ini juga menunjukkan bahwa FKM Unhas tidak hanya berfokus pada pengembangan internal tetapi juga ingin memberi dampak positif dalam skala global. Sebagai institusi pendidikan tinggi, FKM Unhas memiliki tanggung jawab untuk terus memperkuat kualitas akademik dan reputasinya. Dengan adanya MoU ini, FKM Unhas menunjukkan komitmen untuk membangun kerjasama yang strategis dan berkelanjutan, yang dapat mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan penelitian di kampus. Kolaborasi internasional ini juga diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang bagi mahasiswa untuk mengikuti program-program pertukaran internasional dan meningkatkan pemahaman lintas budaya. Penutup: Awal dari Hubungan Strategis dan Masa Depan yang Cerah MoU antara FKM Unhas dan SCU ini adalah awal dari hubungan strategis yang diharapkan akan menghasilkan berbagai inovasi
Mahasiswa FKM Unhas Luncurkan Program Pemilahan Sampah, Dukung Sejumlah SDGs dan Wujudkan Kampus Hijau
Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) terus memperkuat posisinya sebagai pelopor kampus hijau di Makassar. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah melalui program pemilahan sampah yang digagas oleh mahasiswa dalam mata kuliah Analisis Kualitas Lingkungan. Program ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan FKM Unhas untuk memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan menciptakan kampus yang lebih bersih dan berkelanjutan. Pada Jumat, 18 Oktober 2024, program ini secara resmi diluncurkan dan disambut dengan antusias oleh mahasiswa, dosen, dan seluruh civitas akademika. Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi volume sampah yang dihasilkan di lingkungan kampus dan mendukung pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab. Langkah ini menjadi bukti komitmen FKM Unhas dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDGs 11, 12, dan 13. Wakil Dekan Mengapresiasi Inisiatif Mahasiswa Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FKM Unhas, Dr. Wahiduddin SKM., M.Kes., dalam sambutannya mengapresiasi tinggi semangat mahasiswa dalam mewujudkan program ini. Menurutnya, inisiatif pemilahan sampah yang dipelopori oleh mahasiswa bukan hanya memberikan dampak langsung bagi lingkungan kampus, tetapi juga berpotensi menginspirasi generasi muda dalam menciptakan perubahan positif. “Saya sangat bangga melihat semangat mahasiswa FKM dalam mewujudkan kampus yang lebih bersih dan berkelanjutan. Program ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan kampus, tetapi juga menjadi contoh nyata bagi generasi muda yang peduli terhadap keberlanjutan,” ujar Dr. Wahiduddin. Sejalan dengan SDGs: Menuju Kampus yang Berkelanjutan Program pemilahan sampah ini sejalan dengan SDGs 11 yang bertujuan untuk menciptakan kota dan permukiman yang berkelanjutan, SDGs 12 yang mendukung konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, serta SDGs 13 yang mendorong aksi nyata untuk mengatasi perubahan iklim. FKM Unhas memahami bahwa masalah pengelolaan sampah merupakan tantangan besar yang memerlukan perhatian serius, terutama dalam konteks perubahan iklim global dan kerusakan lingkungan. Dengan mengurangi produksi sampah, khususnya sampah plastik, FKM Unhas berharap dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan. Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran seluruh civitas akademika tentang pentingnya menjaga lingkungan. Sejarah Pengurangan Plastik di FKM Unhas Pemilahan sampah bukanlah langkah pertama FKM Unhas dalam upaya menjaga lingkungan. Pada tahun 2023, Departemen Kesehatan Lingkungan bersama Forum Komunikasi Kesehatan Lingkungan (Forkom KL) FKM Unhas telah memulai gerakan Zero Botol Plastik, yang mengajak seluruh civitas akademika untuk meninggalkan penggunaan botol plastik sekali pakai dan beralih menggunakan tumbler atau gelas kaca. Gerakan ini dimulai melalui berbagai seminar dan kegiatan yang diselenggarakan oleh Departemen Kesehatan Lingkungan dan Forkom KL. Pada setiap acara yang mereka gelar, penggunaan botol plastik telah digantikan dengan tumbler dan gelas kaca sebagai langkah awal untuk mengurangi sampah plastik. Hal ini dilakukan sebagai wujud nyata komitmen FKM Unhas dalam menekan jumlah timbulan sampah plastik yang kerap menjadi masalah besar dalam pengelolaan lingkungan. Mekanisme Pemilahan dan Pengelolaan Sampah di FKM Unhas Dalam pelaksanaan program pemilahan sampah, mahasiswa berperan aktif dalam mengelola sampah di lingkungan kampus. Sampah-sampah yang telah dipilah dikumpulkan di titik-titik yang telah disediakan dan kemudian diangkut oleh armada viar dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar (DLHK Makassar) untuk diolah lebih lanjut di Bank Sampah Universitas Hasanuddin. Program ini tidak hanya mendorong mahasiswa untuk lebih bertanggung jawab terhadap sampah yang mereka hasilkan, tetapi juga mengajarkan pentingnya memisahkan sampah berdasarkan jenisnya. Sampah yang dipilah antara lain sampah organik, anorganik, dan limbah berbahaya. Pemahaman akan pentingnya pemilahan sampah sejak dini ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa mengenai dampak lingkungan dari limbah yang tidak dikelola dengan baik. Kolaborasi yang Membangun: FKM Unhas, Bank Sampah, dan DLHK Makassar Salah satu kunci keberhasilan dari program pemilahan sampah ini adalah kerjasama yang erat antara FKM Unhas, Bank Sampah Universitas Hasanuddin, dan DLHK Makassar. Kolaborasi ini memungkinkan program berjalan dengan baik dan mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk para dosen dan mahasiswa yang terlibat aktif dalam pelaksanaan. Bapak Saharuddin Ridwan, SS, MM, selaku Dewan Pengawas Asosiasi Bank Sampah, mengapresiasi inisiatif ini dan berharap program serupa dapat diterapkan di berbagai institusi lainnya. Pada acara peluncuran, beliau juga memberikan materi singkat terkait pentingnya pengolahan sampah dan pemilahan yang benar. Menurutnya, pemilahan sampah yang dilakukan dengan baik dapat mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir dan memungkinkan lebih banyak sampah yang didaur ulang. Dalam sambutannya, Bapak Saharuddin menekankan bahwa program seperti ini sangat penting dalam mendorong budaya peduli lingkungan di kalangan mahasiswa. “Pengelolaan sampah yang baik tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat, termasuk institusi pendidikan. Kami berharap program ini menjadi langkah awal menuju perubahan yang lebih besar dalam pengelolaan sampah di kampus-kampus lain,” kata Saharuddin. FKM Unhas: Kampus yang Peduli Lingkungan Dengan adanya program pemilahan sampah, FKM Unhas semakin menegaskan posisinya sebagai kampus yang peduli lingkungan. Upaya-upaya ini sejalan dengan misi FKM Unhas dalam menciptakan lingkungan kampus yang bersih, sehat, dan ramah lingkungan. Selain program pemilahan sampah dan gerakan Zero Botol Plastik, FKM Unhas juga telah melaksanakan berbagai kegiatan dan seminar terkait lingkungan. Mahasiswa dan dosen FKM Unhas secara aktif terlibat dalam berbagai inisiatif lingkungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan alam. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya memberikan dampak langsung bagi lingkungan kampus, tetapi juga bagi masyarakat luas, mengingat pentingnya peran pendidikan dalam menciptakan generasi yang peduli terhadap lingkungan. Dampak Positif Bagi Lingkungan Kampus dan Masyarakat Sekitar Implementasi program pemilahan sampah dan pengurangan plastik di FKM Unhas tidak hanya memberikan dampak bagi lingkungan kampus, tetapi juga bagi masyarakat sekitar. Kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik dapat menyebar luas di kalangan mahasiswa dan dosen, yang kemudian diharapkan dapat menjadi agen perubahan di masyarakat. Langkah-langkah kecil seperti pemilahan sampah dan pengurangan penggunaan plastik dapat memberikan dampak yang signifikan jika dilakukan secara konsisten dan masif. FKM Unhas berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan dan peningkatan kualitas hidup. Melalui program ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan semakin meningkat, baik di kalangan mahasiswa maupun masyarakat umum. Menuju Kampus Berkelanjutan yang Hijau dan Bersih Inisiatif pemilahan sampah yang digagas oleh mahasiswa FKM Unhas merupakan langkah konkret menuju kampus berkelanjutan. Dengan dukungan berbagai pihak, termasuk Bank Sampah Universitas Hasanuddin dan DLHK Makassar, program ini berhasil menciptakan perubahan positif dalam pengelolaan sampah di lingkungan kampus. Selain itu, gerakan Zero Botol Plastik yang telah dimulai
FKM Unhas Dukung Penguatan Tata Kelola Program Kesehatan di Kabupaten Seram Bagian Timur

Ambon, Hotel Kamari – Kegiatan Pendampingan Tata Kelola Program Kesehatan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Timur dilaksanakan pada tanggal 18-19 Oktober, bertempat di Hotel Kamari, Kota Ambon. Kegiatan yang diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) dengan menggunakan anggaran Global Fund ini bertujuan untuk memperkuat perencanaan program kesehatan di wilayah Kabupaten Seram Bagian Timur, khususnya sebagai bagian dari wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Kegiatan ini dipimpin oleh Pembina Tim Pendamping, Prof. Dr. Aminuddin Syam, SKM., M.Kes., M.Med. Ed bersama Ketua Tim Pendamping, Dr. Nur Arifah, SKM, M.A, beserta tim pendamping dari FKM Unhas. Selain itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Timur turut memberikan sambutan dan secara resmi membuka kegiatan ini. Dalam sambutannya, Prof. Aminuddin Syam menekankan pentingnya data berkualitas sebagai dasar untuk perencanaan program kesehatan yang efektif. Beliau menyatakan, “Tanpa data yang akurat dan terpercaya, perencanaan dan pelaksanaan program kesehatan tidak akan berjalan optimal. Data adalah dasar yang memastikan program yang dirancang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.” Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Timur, Bapak Samun Rumakabis, S.Kep, Ns, menyambut baik kegiatan ini, dan menjelaskan bahwa Kabupaten Seram Bagian Timur terpilih sebagai salah satu dari 11 Kabupaten/Kota yang menerima pendampingan khusus karena termasuk dalam wilayah 3T. Beliau menekankan pentingnya support dalam bentuk pelatihan dan pendampingan seperti ini, guna memperkuat kemampuan tim perencana di Dinas Kesehatan. Ia berharap bahwa para petugas dan pejabat yang mengikuti pendampingan dapat mendampingi petugas Puskesmas, sehingga pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) dapat diraih secara optimal. Kegiatan yang dihadiri oleh tujuh orang peserta ini merupakan pendampingan keempat sekaligus yang terakhir dalam rangka penyusunan Dokumen Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Timur. Tim perencana diharapkan dapat menjadi contoh bagi seluruh pihak terkait di wilayah Seram Bagian Timur dan mampu menyusun program yang berkelanjutan sesuai materi yang diberikan selama empat kali pendampingan. Kegiatan ini juga diisi dengan penyampaian materi oleh Pembina terkait perumusan program kegiatan kesehatan. Materi yang diberikan bertujuan untuk memperkuat kapasitas peserta dalam perencanaan dan pengelolaan program kesehatan yang berfokus pada peningkatan akses dan kualitas layanan hingga ke pelosok desa. Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan para peserta dari Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Timur dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh untuk mendukung pelayanan kesehatan yang lebih baik dan merata di seluruh wilayah kabupaten. Selain itu, mereka diharapkan dapat menjadi pelatih dalam melakukan transfer knowledge kepada staf Dinas Kesehatan lainnya serta kepala Puskesmas.
GUNAKAN ESKTRAK TUMBUHAN, TIM PKM-K UNHAS LUNCURKAN PRODUK EDIBLE COATING SEBAGAI SOLUSI KERUSAKAN BUAH DAN SAYUR

Makassar – Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali mencetak prestasi melalui inovasi produk berkelanjutan. Melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), tim mahasiswa yang tergabung dalam Tim Mappoji meluncurkan produk edible coating atau lapisan yang dapat dimakan berbahan dasar ekstrak tumbuhan alami. Buah dan sayuran segar merupakan sumber nutrisi dan serat penting dalam makanan manusia karena banyak mengandung vitamin, mineral, dan kaya akan antioksidan sehinga berdampak baik bagi kesehatan. Namun, karena umur simpannya yang terbatas hal tersebut dapat menyebabkan penurunan kandungan gizi yang ada di dalamnya. Sebagai sumber utama vitamin, mineral, dan serat, buah dan sayuran segar berperan vital dalam menjaga kesehatan tubuh. Sayangnya, kandungan nutrisi berharga ini cenderung berkurang seiring dengan lamanya masa simpan. Penggunaan pengawet kimia pada buah dan sayur merupakan praktik yang perlu dievaluasi ulang. Selain berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan konsumen, efektivitasnya dalam mempertahankan kualitas produk juga terbatas. Oleh karena itu, Tim Mappoji melalui Program Kreativitas Mahasisiwa (PKM) salah satu tim Universitas Hasanuddin. yang beranggotakan lima mahasiswa. Nafi’ah, Khalisha Fitri Naila, Fauziah Rahmadhini, Nabhan Dzacky Muiz dan Kautsar Ardiansyah meluncurkan inovasi produk edible coating berbahan dasar ekstrak tumbuhan sebagai solusi atas permasalahan tersebut. Fauziah mengatakan, Mappoji merupakan produk edible coating yang memiliki beberapa keunggulan, seperti menggunakan bahan alami, harga terjangkau, dan bersifat biodegradable sehingga dapat melindungi buah dan sayur dari kerusakan, Mappoji berbahan dasar lidah buaya, daun sirih, dan daun randu yang dapat dimakan dan dibuat dalam sediaan cair dengan dua metode pengaplikasian, yaitu semprot (spray) dan celup (dipping) sehingga mudah untuk digunakan. Ekstrak lidah buaya, daun sirih, dan daun randu memiliki kandungan senyawa aktif, seperti saponin, flavonoid, dan minyak atsiri yang sudah terbukti mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan dapat menurunkan laju respirasi dalam buah dan sayur. “Dalam upaya mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya pada poin konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, Tim Mappoji akan terus mengembangkan produk inovatif ini untuk mengurangi limbah makanan dan meningkatkan kualitas produk pertanian.” Ucap Nafi’ah
Meningkatkan Kesadaran Masyarakat tentang Diabetes: Pengabdian Mahasiswa Doktoral FKM Unhas dalam Dies Natalis ke-41

Mahasiswa Program Doktoral Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Angkatan 2023 melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka memperingati Dies Natalis FKM Unhas yang ke-41. Kegiatan yang mengusung tema “Peningkatan Literasi Masyarakat tentang Diabetes Mellitus dan Senam Kaki Diabetes” ini dilaksanakan pada Sabtu, 14 Oktober 2023, bertempat di Masjid Syuhada 45, Kelurahan Balleanging, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkep. Tujuan Utama Kegiatan: Meningkatkan Literasi Diabetes di Masyarakat Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai Diabetes Mellitus dan memperkenalkan senam kaki diabetes, yang bertujuan membantu mengendalikan penyakit ini melalui metode yang lebih praktis dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ns. Musfirah Ahmad, selaku Koordinator Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, menegaskan pentingnya edukasi yang lebih dalam mengenai penyakit diabetes. Menurutnya, meskipun sebagian besar masyarakat sudah mengenal diabetes sebagai penyakit yang dikenal dengan sebutan “kencing manis,” pemahaman yang mereka miliki sering kali masih sangat terbatas dan tidak selalu benar. Hal ini, jika dibiarkan, dapat menghambat upaya pencegahan serta pengelolaan diabetes secara efektif. “Pengetahuan praktis dan akurat sangat dibutuhkan agar masyarakat dapat mengaplikasikannya dalam keseharian, terutama dalam mengendalikan kadar gula darah,” ujar Musfirah. Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Masyarakat Kegiatan pengabdian ini diawali dengan pemeriksaan kesehatan gratis, di mana 38 warga setempat diberikan layanan pemeriksaan kadar gula darah dan tekanan darah. Pemeriksaan ini sangat penting karena kadar gula darah yang tinggi atau rendah bisa menjadi indikasi adanya risiko diabetes. Dengan pemeriksaan rutin, masyarakat dapat lebih waspada dan melakukan tindakan preventif lebih awal untuk mengelola kesehatan mereka. Penyuluhan dan Senam Kaki Diabetik: Langkah Pencegahan yang Praktis Selain pemeriksaan kesehatan, kegiatan ini juga diisi dengan penyuluhan materi yang disampaikan oleh Ns. Nurhaya Nurdin. Penyuluhan ini berfokus pada cara-cara praktis untuk mencegah dan mengelola diabetes, mulai dari menjaga pola makan yang sehat hingga mengendalikan aktivitas fisik sehari-hari. Salah satu cara yang diperkenalkan adalah senam kaki diabetik, yang dipandu oleh Ns. Junaedi Yunding. Senam ini dirancang untuk membantu meningkatkan sirkulasi darah pada penderita diabetes, khususnya di bagian kaki, yang sering kali rentan terhadap komplikasi akibat diabetes. Senam kaki diabetik merupakan salah satu metode yang mudah diterapkan dan bisa dilakukan oleh siapa saja di rumah, sehingga diharapkan masyarakat dapat mempraktikkannya secara rutin. Senam ini bukan hanya bermanfaat untuk penderita diabetes, tetapi juga penting sebagai langkah preventif bagi mereka yang berisiko mengembangkan penyakit ini. Antusiasme Warga dalam Kegiatan Pengabdian Antusiasme warga sangat tinggi selama kegiatan berlangsung. Mereka aktif mengikuti sesi penyuluhan dan senam kaki, serta bersemangat saat menerima door prize yang diberikan sebagai bentuk apresiasi bagi peserta yang berhasil mempraktikkan senam kaki diabetik dan menjawab pertanyaan terkait materi yang telah disampaikan. Ini menunjukkan bahwa warga bukan hanya tertarik dengan kegiatan ini, tetapi juga benar-benar memahami pentingnya menjaga kesehatan, khususnya dalam mencegah diabetes. Ns. Musfirah Ahmad menambahkan bahwa keterlibatan warga sangat membantu kesuksesan kegiatan ini. Dengan partisipasi aktif mereka, diharapkan pemahaman yang telah diperoleh tidak hanya berhenti pada kegiatan ini, tetapi akan terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bantuan Sosial dan Dukungan Berbagai Pihak Selain edukasi dan pemeriksaan kesehatan, kegiatan ini juga diwarnai dengan aksi sosial berupa pemberian sembako kepada warga setempat. Bantuan ini diberikan oleh La Ode Muhammad Taufiq, Ketua Angkatan 2023 Program Doktoral FKM Unhas, kepada Ketua RT setempat dan Imam Masjid Syuhada 45. Bantuan sembako ini diharapkan dapat membantu warga, terutama dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka. Musfirah Ahmad, sebagai koordinator, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada berbagai pihak yang telah mendukung terlaksananya kegiatan ini. Ia menyoroti peran Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin serta masyarakat Kelurahan Balleanging, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkep, yang telah berpartisipasi dan memberikan dukungan penuh. Selain itu, ia juga berterima kasih kepada Dekan FKM Unhas, Prof. Sukri Palutturi, S.KM., M.Kes., M.Sc.PH., Ph.D., dan Ketua Program Studi S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prof. Dr. Aminuddin Syam, SKM., M.Kes., M.Med.Ed., yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dalam kegiatan pengabdian ini. Musfirah menegaskan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah wujud nyata dari komitmen FKM Unhas dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat, terutama dalam aspek peningkatan kesehatan. Melalui kegiatan semacam ini, Unhas berharap dapat terus berkontribusi dalam mengedukasi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya di bidang kesehatan. Dukungan Dies Natalis FKM Unhas ke-41 sebagai Penggerak Kegiatan Kegiatan ini juga merupakan bagian dari peringatan Dies Natalis ke-41 FKM Unhas, yang menjadi momen penting untuk merefleksikan capaian dan kontribusi fakultas dalam bidang kesehatan. Dengan tema besar pengabdian kepada masyarakat, FKM Unhas berupaya untuk terus memperkuat peran serta dalam membangun masyarakat yang lebih sehat dan berdaya. Melalui kolaborasi antara mahasiswa dan dosen, kegiatan pengabdian ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan edukasi, tetapi juga sebagai sarana bagi mahasiswa Program Doktoral FKM Unhas untuk menerapkan pengetahuan akademis mereka dalam konteks nyata di masyarakat. Pengalaman ini memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang bagaimana ilmu kesehatan masyarakat dapat diimplementasikan secara langsung untuk memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat luas. Kesimpulan: Meningkatkan Kesehatan Melalui Edukasi dan Pengabdian Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa Program Doktoral FKM Unhas Angkatan 2023 ini adalah contoh nyata bagaimana edukasi kesehatan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat. Dengan tema “Peningkatan Literasi Masyarakat tentang Diabetes Mellitus dan Senam Kaki Diabetes,” acara ini berhasil menciptakan kesadaran yang lebih besar tentang pentingnya pencegahan dan pengelolaan diabetes. Selain memberikan pemeriksaan kesehatan gratis, penyuluhan, dan senam kaki diabetik, kegiatan ini juga membuktikan bahwa kerja sama antara akademisi dan masyarakat adalah kunci untuk menciptakan perubahan yang nyata dalam upaya pencegahan penyakit. Keterlibatan aktif warga dan dukungan dari berbagai pihak memperlihatkan bahwa edukasi kesehatan dapat berjalan dengan baik jika dilakukan melalui pendekatan yang tepat dan melibatkan seluruh elemen masyarakat. Sebagai bagian dari peringatan Dies Natalis FKM Unhas ke-41, kegiatan ini juga memperlihatkan komitmen Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas dalam terus berkontribusi bagi kesehatan masyarakat, serta memberikan inspirasi bagi mahasiswa untuk terus terlibat aktif dalam pengabdian masyarakat yang berdampak luas. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya menjadi momen peringatan, tetapi juga sebagai langkah awal menuju masyarakat yang lebih sehat, melalui edukasi yang tepat dan upaya pencegahan yang berkelanjutan.
Perjalanan Akreditasi Program Magister Kesehatan Lingkungan Unhas: Meningkatkan Mutu Pendidikan untuk Masa Depan Gemilang

Makassar (25/08/2024) Program Studi Magister Kesehatan Lingkungan (Kesling) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) baru-baru ini melaksanakan sebuah langkah penting dalam meningkatkan mutu akademiknya—proses akreditasi. Kegiatan yang berlangsung pada Senin, 26 Agustus, di Ruangan Senat Prof. Nur Nasry Noor, merupakan bagian dari upaya strategis untuk memastikan bahwa program ini sesuai dengan standar nasional dan internasional. Komitmen Menuju Akreditasi Unggul Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., dalam sambutannya saat membuka acara tersebut, menekankan pentingnya proses akreditasi ini bagi keberlanjutan program studi di lingkungan FKM. Ia menjelaskan bahwa dari sembilan program studi di FKM, hanya Program Magister Kesehatan Lingkungan yang belum mencapai status akreditasi unggul. Prof. JJ, demikian beliau akrab disapa, menyatakan harapannya bahwa melalui proses asesmen kali ini, program ini akan berhasil meraih akreditasi yang setara dengan delapan program studi lainnya yang telah lebih dahulu mencapai status unggul. “Semua saran dan rekomendasi dari pihak asesor akan segera ditindaklanjuti oleh universitas untuk memastikan bahwa hasil akreditasi ini membawa dampak positif bagi program studi,” tegasnya. Pentingnya Akreditasi dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FKM, Dr. Wahiduddin, SKM., M.Kes., menjelaskan bahwa tujuan utama dari proses akreditasi ini adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang diselenggarakan oleh Program Magister Kesehatan Lingkungan. Menurutnya, akreditasi bukan sekadar penilaian formal, tetapi merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan yang ditawarkan kepada mahasiswa. “Proses akreditasi ini melibatkan tim asesor dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAMPTKes), yang akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap berbagai aspek penting, seperti kurikulum, fasilitas, dan sumber daya pengajaran yang tersedia di program studi ini,” jelasnya. Peran Tim Asesor dalam Proses Akreditasi Tim asesor yang terlibat dalam proses akreditasi ini terdiri dari para ahli yang berpengalaman di bidangnya. Dr. Nurjazuli, SKM., M.Kes., dari Universitas Diponegoro, dan Dr. Masrizal, SKM., M.BioMed., dari Universitas Andalas Padang, merupakan dua di antara para asesor yang dipercaya untuk mengevaluasi program studi ini. Dengan latar belakang akademis dan pengalaman yang kuat, kedua asesor ini diharapkan dapat memberikan masukan yang konstruktif dan objektif untuk peningkatan mutu program studi. Evaluasi Menyeluruh Terhadap Berbagai Aspek Program Studi Dalam proses visitasi akreditasi ini, program studi Magister Kesehatan Lingkungan FKM Unhas tidak hanya dinilai dari aspek akademik, tetapi juga dari berbagai aspek lain yang mendukung keseluruhan kualitas pendidikan. Aspek-aspek yang dievaluasi mencakup visi, misi, tujuan, dan strategi program studi; tata pamong dan tata kelola; kerjasama dengan berbagai pihak; kualitas mahasiswa; sumber daya manusia; keuangan; sarana dan prasarana; pendidikan dan penelitian; serta luaran dan capaian Tridharma Perguruan Tinggi. Menurut Dr. Wahiduddin, fasilitas dan infrastruktur yang dimiliki oleh Program Magister Kesehatan Lingkungan saat ini sudah sangat memadai dan mampu mendukung proses pembelajaran yang berkualitas. “Kami percaya bahwa melalui evaluasi yang komprehensif ini, program studi kami akan dapat memenuhi standar kualitas yang relevan dengan kebutuhan industri dan dunia kerja saat ini,” tambahnya. Akreditasi: Mengukur Kredibilitas dan Reputasi Perguruan Tinggi Lebih lanjut, Dr. Wahiduddin menjelaskan bahwa proses akreditasi tidak hanya penting untuk memastikan kualitas program studi, tetapi juga untuk mengukur kredibilitas dan reputasi perguruan tinggi secara keseluruhan. Perguruan tinggi yang berhasil mendapatkan akreditasi dengan nilai yang baik akan lebih menarik bagi calon mahasiswa. Selain itu, akreditasi yang baik juga dapat meningkatkan daya saing institusi di tingkat nasional maupun internasional, serta memperoleh dukungan dan pengakuan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan sektor industri. Meningkatkan Daya Saing Melalui Akreditasi Akreditasi yang unggul merupakan salah satu kunci utama untuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi. Program studi yang terakreditasi dengan baik akan lebih diminati oleh calon mahasiswa yang mencari pendidikan berkualitas tinggi. Selain itu, akreditasi juga memberikan jaminan kepada para pemangku kepentingan bahwa program studi yang ditawarkan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Dengan akreditasi yang baik, Program Magister Kesehatan Lingkungan FKM Unhas diharapkan dapat menarik lebih banyak minat dari calon mahasiswa, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Ini juga akan membuka peluang bagi program studi untuk menjalin kerjasama yang lebih luas dengan institusi pendidikan dan industri, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Semarak Dies Natalis FKM Unhas Ke-42: Kolaborasi Ilmu Pengetahuan dan Budaya

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) merayakan Dies Natalis ke-42 dengan serangkaian kegiatan yang menarik dan beragam. Acara ini tidak hanya menjadi momen bersejarah bagi fakultas, tetapi juga dirancang untuk melibatkan seluruh civitas akademika dalam kegiatan ilmiah, olahraga, seni, dan bakti sosial. Nasrah, Ketua Panitia Dies Natalis FKM Unhas 2024, mengungkapkan bahwa perayaan tahun ini bertujuan untuk memperkuat identitas akademik FKM Unhas sembari menyuguhkan berbagai kompetisi yang menggabungkan elemen tradisional dan modern. “Dies Natalis ini menghadirkan kompetisi futsal dengan menggunakan sarung serta olahraga modern seperti e-Sport Mobile Legend,” kata Nasrah, menjelaskan inovasi yang dibawa dalam perayaan ini. Kegiatan Dies Natalis ke-42 ini mencakup berbagai aktivitas ilmiah yang diinisiasi oleh masing-masing departemen, kuliah tamu dari para pakar, pameran produk inovasi, acara lari gembira, serta donor darah. Acara ini akan mencapai puncaknya pada minggu kedua bulan November 2024. Beragam cabang olahraga dipertandingkan dalam rangkaian kegiatan ini, termasuk bulu tangkis, e-Sport Mobile Legend, dan futsal dengan konsep tarung sarung. Selain itu, terdapat kompetisi seni seperti menyanyi lagu pop, dangdut, daerah, dan nasyid. Peserta yang terlibat dalam lomba ini meliputi mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, dan alumni FKM Unhas. Prof. Sukri Palutturi menyampaikan bahwa penyelenggaraan Dies Natalis ini tidak hanya untuk mengenang sejarah berdirinya fakultas, tetapi juga bertujuan memberikan kontribusi positif bagi civitas akademika FKM Unhas serta masyarakat luas melalui berbagai kegiatan yang telah dirancang. Rangkaian kegiatan dalam peringatan Dies Natalis ke-42 FKM Unhas ini berlangsung mulai tanggal 14 Agustus hingga November 2024 dengan mengusung tema “Konektivitas Transformasi Kesehatan dan Budaya Menuju Indonesia Emas 2045.” Tema ini mencerminkan semangat FKM Unhas dalam berperan aktif untuk mewujudkan visi Indonesia Emas pada tahun 2045. Perayaan Dies Natalis ini juga menjadi momentum penting bagi FKM Unhas untuk memperlihatkan komitmennya dalam menciptakan sinergi antara ilmu pengetahuan dan budaya. Dengan tema yang diusung, FKM Unhas ingin menekankan pentingnya konektivitas dalam menghadapi tantangan kesehatan di masa depan dan berkontribusi pada pembangunan bangsa. KM Unhas juga mengundang alumni untuk terlibat aktif dalam perayaan Dies Natalis ini. Kehadiran alumni tidak hanya mempererat hubungan antara lulusan dan almamater, tetapi juga membuka peluang untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan yang berharga bagi mahasiswa dan dosen. Acara puncak Dies Natalis yang akan digelar pada minggu kedua November 2024 diharapkan menjadi momen yang penuh makna bagi seluruh civitas akademika FKM Unhas. Dengan berbagai kegiatan yang telah disiapkan, Dies Natalis ke-42 ini diharapkan dapat meninggalkan kesan yang mendalam dan memperkuat ikatan antara FKM Unhas dengan masyarakat luas. Dies Natalis ke-42 FKM Unhas menjadi saksi dari komitmen fakultas ini dalam mencetak generasi yang berintegritas dan berkompeten di bidang kesehatan masyarakat. Perayaan ini juga menjadi momentum untuk mempererat solidaritas dan kerja sama di antara seluruh civitas akademika, alumni, dan masyarakat luas.